Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melirik "The Power of Angel" yang Tersingkap di Sebalik Silaturahmi Idulfitri

14 Mei 2021   23:05 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:06 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena banyak orang rela meninggalkan pekerjaannya, rela mengambil cuti, rela berdesak-desakan, serta rela memangkas jauhnya jarak demi bisa bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman.

Jangan salah! Itu adalah salah satu "jiwa malaikatnya" seorang hamba, yaitu ketika diri ini mampu mengalahkan ego seraya ingin membahagiakan orang terdekat.

Banyak juga lho orang yang malah malu pulang ke kampung halaman gara-gara dia belum mapan,  belum mendapat jodoh, atau belum bergaji besar. Bahkan, ada pula sebagian orang yang pulang kampung dengan bergaya "sok kaya", "sok sukses", "sok bergaya ala kota".

Menurut saya hal tersebut malah merupakan wujud dari penyimpangan the power of angel. Seorang hamba ingin menipu sesama hamba, tapi tanpa sadar si hamba tadi sudah tertipu atas perilakunya sendiri.

Di luar daripada itu, pada situasi pandemi saat ini, gaya silaturahmi mulai sedikit berbeda. Ya, karena terhalangnya kesempatan untuk bertemu tatap muka, silaturahmi kemudian digelar secara virtual. Minimal secara seluler, dan yang seringnya adalah video call.

Silaturahmi virtual. Ilustrasi dari sinarharapan.co
Silaturahmi virtual. Ilustrasi dari sinarharapan.co

Ketika mereka yang dekat dengan sanak saudara bisa bertamu karena masih bertetangga, ketika itu pulalah silaturahmi virtual mampu mengobati rasa rindu terhadap keluarga di kampung halaman.

Padahal mereka yang sedang di tanah rantau sudah bahagia semenjak digaungkannya kebolehan mudik jauh-jauh hari sebelum lebaran, tapi karena kebijakan larangan mudik akhirnya menyayat hati, akhirnya ego untuk mudik mampu dicegah dan dialihkan ke silaturahmi virtual.

Kalau bukan karena the power of angel, kalau bukan karena sabar, maka akan banyak manusia yang nekat mudik tanpa mau peduli lagi dengan kesehatan dirinya maupun keselamatan keluarga yang bakal ia temui nanti setelah tiba di kampung halaman.

Benar. Agaknya persoalan mudik itu sungguh dilematis. Tapi, kita tidak selalu bisa menang dengan keadaan.

Seiramalah dengan kepentingan, bahwa di sebalik kepentingan diri dan keluarga juga ada yang namanya kepentingan publik, atau yang lebih manis dengan julukan kemaslahatan umat.

  • Tidak Pilih-pilih dalam Bersilaturahmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun