"Ayah, kalo kita wudhu di sungai boleh nggak langsung menceburkan seluruh badan?"
"Jangan, Nak!"
"Lho, kenapa, Yah? Kan airnya melimpah dan mengalir?"
"Nanti Kamu kelelep!"
Kebersamaan Zhafran dengan ayahnya selalu menghadirkan banyak kisah dan pelajaran. Ya, pemuda yang sebentar lagi bakal masuk kuliah itu namanya Zhafran. Dia pemuda yang baik dan suka menolong Ayah mengangkut pasir dari sungai.
Kali ini Ayah berkisah tentang bagaimana sikap dan perilaku berwudhu yang benar. Tidak hanya untuk mensucikan diri dari hadas kecil, melainkan juga demi membersihkan hati.
"Nak, nanti kalo kuliah Kamu harus serius belajar ya. Biar nanti Kamu sukses, enggak seperti Ayah yang kerjanya serabutan kayak gini."
"Ahsiyyap, Yah. Pokoknya Zhafran gak bakalan ngecewain Ayah deh!"
"O ya, satu lagi, Nak. Kamu jangan tinggalkan wudhu, ya. Sedapat mungkin anak Ayah bisa menjaga wudhu di mana pun ia berada dan sesibuk apa pun kerjaannya. Soalnya, Ayah pernah baca hadis bahwa siapa berwudhu dan menyempurnakannya,maka keluarlah dosa-dosa dari jasad bahkan dari bawah kuku-kukunya."
"Oke, Ayah. Gampang deh. Lagian hingga hari ini persediaan air kita melimpah, kan, Yah?"