Begitu pula dengan aktivitas lainnya. Nikmatnya berpuasa selain berbuka adalah sahur. Maka darinya, kita gapai berkah puasa dengan senantiasa melaksanakan sahur.
Tak perlu harus bangun jam 1 malam, mendingan kita cari waktu akhir menjelang azan Subuh. Tentu saja agar kita tidak ketinggalan shalat Subuh. Hahaha
Dan kalau perlu, konsumsi vitamin jikalau ragu bahwa tubuh ini akan mengalami dehidrasi. Ya, lagi-lagi ikhtiar mencari rezeki kan tidak perlu terlampau keras, kan? Harus seirama ikhtiar dan ibadah.
Lembutkan Hati
Bulan Puasa kita dituntut untuk sabar. Salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa. Bukan sekadar lapar dan haus, melainkan juga menahan hawa nafsu yang terkadang menggelora.
Salah satu nafsu yang rajin bertamu ke sanubari ialah marah dan ghibah. Kedua perilaku ini sesungguhnya tidak membatalkan puasa. Hanya saja, makin kita sering marah dan menggunjing, makin hanguslah pahala puasa.
Lebih dari itu, marah juga bisa mengeraskan hati karena dikatakan dalam kalam Nabi bahwa marah merupakan sifatnya setan. Bahaya! Artinya, kita benar-benar diminta untuk sabar. Semakin sabar, semakin takwa.
Pun demikian dengan ghibah. Dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub, mulutnya orang yang berghibah itu seperti diolesi madu oleh setan. Maka dari itulah orang yang menggunjing kadang susah untuk berhenti, soalnya topik ghibah selalu manis untuk dibahas. Hiks
Luruskan Motivasi
Segala sesuatu bergantung dan berawal dari niat, begitu pula dalam berpuasa. Untuk merengkuh takwa, tentu kita perlu meluruskan niat ibadah hanya kepada Allah Ta'ala. Jika niat kita sudah serong, maka serong pulalah hasil yang bakal didapat.
Niat tidak sekadar nawaitu, melainkan juga diikhtiarkan dan diperjuangkan. Lebih-lebih puasa adalah ibadah kita untuk Allah, kan? Ya, puasa ibarat ujian ketulusan yang Allah berikan kepada kita selaku orang-orang yang beriman.
Makin tulus berpuasa, makin mudah merengkuh takwa. Sebaliknya pula demikian.
Maka dari itulah, sejak H1 Ramadan, motivasi berpuasa perlu diluruskan. Semangat berpuasa mestinya setiap hari, bukan sesekali ketika dibangunkan sahur oleh doi semata. Jika begitu niatnya, maka motivasimu bengkok.