Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Ramadan Tiba: Kuatkan Fisik, Lembutkan Hati, dan Luruskan Motivasi

12 April 2021   21:02 Diperbarui: 13 April 2021   02:13 2677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Tiba. Dok. Canva/olah pribadi

Begitu pula dengan aktivitas lainnya. Nikmatnya berpuasa selain berbuka adalah sahur. Maka darinya, kita gapai berkah puasa dengan senantiasa melaksanakan sahur.

Tak perlu harus bangun jam 1 malam, mendingan kita cari waktu akhir menjelang azan Subuh. Tentu saja agar kita tidak ketinggalan shalat Subuh. Hahaha

Dan kalau perlu, konsumsi vitamin jikalau ragu bahwa tubuh ini akan mengalami dehidrasi. Ya, lagi-lagi ikhtiar mencari rezeki kan tidak perlu terlampau keras, kan? Harus seirama ikhtiar dan ibadah.

Lembutkan Hati

Bulan Puasa kita dituntut untuk sabar. Salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa. Bukan sekadar lapar dan haus, melainkan juga menahan hawa nafsu yang terkadang menggelora.

Salah satu nafsu yang rajin bertamu ke sanubari ialah marah dan ghibah. Kedua perilaku ini sesungguhnya tidak membatalkan puasa. Hanya saja, makin kita sering marah dan menggunjing, makin hanguslah pahala puasa.

Lebih dari itu, marah juga bisa mengeraskan hati karena dikatakan dalam kalam Nabi bahwa marah merupakan sifatnya setan. Bahaya! Artinya, kita benar-benar diminta untuk sabar. Semakin sabar, semakin takwa.

Pun demikian dengan ghibah. Dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub, mulutnya orang yang berghibah itu seperti diolesi madu oleh setan. Maka dari itulah orang yang menggunjing kadang susah untuk berhenti, soalnya topik ghibah selalu manis untuk dibahas. Hiks

Luruskan Motivasi

Segala sesuatu bergantung dan berawal dari niat, begitu pula dalam berpuasa. Untuk merengkuh takwa, tentu kita perlu meluruskan niat ibadah hanya kepada Allah Ta'ala. Jika niat kita sudah serong, maka serong pulalah hasil yang bakal didapat.

Niat tidak sekadar nawaitu, melainkan juga diikhtiarkan dan diperjuangkan. Lebih-lebih puasa adalah ibadah kita untuk Allah, kan? Ya, puasa ibarat ujian ketulusan yang Allah berikan kepada kita selaku orang-orang yang beriman.

Makin tulus berpuasa, makin mudah merengkuh takwa. Sebaliknya pula demikian.

Maka dari itulah, sejak H1 Ramadan, motivasi berpuasa perlu diluruskan. Semangat berpuasa mestinya setiap hari, bukan sesekali ketika dibangunkan sahur oleh doi semata. Jika begitu niatnya, maka motivasimu bengkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun