Sekali lagi, kita semua perlu bahkan wajib mengakui dan mensyukuri keragaman. Quran Surah Al-Hujurat ayat 13 telah menegaskan pengakuan tersebut, bahwa Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan, syahdan Allah jadikan mereka bersuku-suku, berbangsa-bangsa.
Tujuannya? Tidak lain hanyalah agar masing-masing hamba bisa saling mengenal.
O ya, ada yang hebat dari kalam tersebut. Pada ayat sebelumnya (QS Al-Hujurat ayat 12) ditegaskan bahwa Allah melarang manusia untuk tidak menabur prasangka. Alhasil, kalau kita rekatkan dengan kasus jilbab yang sempat menggaung, bukankah ada kecocokan?
Nah, maka dari itulah, sejatinya kematangan spiritual kita sedang diuji oleh Tuhan. Kalaulah kita hanya melihat keberagaman dari sisi rasional semata, bisa-bisa kacau dunia.
Padahal adanya perbedaan adalah untuk melengkapi, juga saling mengisi, tentunya dengan batas-batas keyakinan yang sudah diatur oleh masing-masing agama. Makanya ketika sudah mengakui, kita juga perlu mensyukuri. Agar lapang hati ini.
"Tidak ada paksaan dalam agama, tapi nanti Tuhanlah yang bakal memilih. Soal terpilih atau tidaknya, itu urusan masing-masing diri. Apakah mau berusaha memantaskan, atau malah berdalih bahwa diri ini sudah pantas? Sudah pasti pilihan pertama lebih baik."
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI