Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Attitude Mas Nadiem Mulia! POP (Mungkin) Bisa Berjalan Tahun Depan

12 Agustus 2020   20:53 Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:55 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Nadiem saat peluncuran POP. Dok. Kemendikbud

Beliau menyatakan bahwa kunjungan ke PBNU merupakan bagian dari silaturahmi dan ingin sekaligus meminta doa restu dalam melaksanakan tugas-tugas di Kemendikbud yang berat.

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari PBNU dan doa restu Rais Aam. Semoga Program Organisasi Penggerak (POP) dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang lebih baik lagi," kata Mas Nadiem lewat keterangan tertulis, Rabu, 12 Agustus 2020.

Layaknya seorang "anak" yang pernah bersalah kepada "orang tua", attitude Mas Nadiem ini seperti seorang penjahit yang ingin mengurai kembali benang-benang kusut di dekat mesin jahit.

Kemarin, tepatnya pada akhir Juli lalu sang Mendikbud sudah mengungkapkan permohonan maaf kepada Muhammadiyah, NU serta PGRI terkait Program Organisasi Penggerak (POP) yang menuai polemik.

Bahkan, sebelum berkunjung ke PBNU, Mas Nadiem sudah terlebih dahulu menjalin silaturahmi lebih dekat dengan Muhammadiyah.

Tepatnya di akhir Juli kemarin saat  Milad Persyarikatan Muhammadiyah ke-111 tahun yang jatuh pada 8 Dzulhijjah 1441 Hijriyah.

Di awali dengan bahasa "silaturahmi", Mas Nadiem pun meneruskan diskusi hangat sembari menerima berbagai masukan mengenai pengembangan pendidikan nasional.

Meskipun itikad baik itu tidak langsung "melembutkan" hati Muhammadiyah untuk kembali bergabung ke POP, tapi setidaknya Mas Nadiem sudah memberikan contoh attitude yang mulia. Yaitu, bersikap gentle selaku seorang pemimpin serta terus meninggikan silaturahmi.

POP (mungkin) Bisa Berjalan Tahun Depan

Mas Nadiem saat peluncuran POP. Dok. Kemendikbud
Mas Nadiem saat peluncuran POP. Dok. Kemendikbud
Saat kita mengurai kembali benang-benang yang kusut, pilihannya ada dua. Pertama, benang itu bisa terurai dan kemudian dirajut kembali. Sedangkan yang kedua, benang itu tidak bisa dirajut dan kemudian kita ganti dengan benang yang baru.

Agaknya, POP ala Mendikbud ini juga begitu. Terlepas dari betapa "kusutnya" POP belakangan ini, benang itu masih bisa diurai dan dirajut kembali. Tentu dengan kesabaran yang tinggi, transparansi, hingga evaluasi.

Dan uniknya, Mas Nadiem ternyata tidak hanya menempuh ketiga jalan ini. Beliau juga menambahkan "strategi" lain, yaitu dengan bahasa "silaturahmi." Beliau lalu berkunjung ke dua ormas besar lalu minta pendapat dan saran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun