Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pacarku Seorang Guru Honorer

9 Juli 2020   22:13 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:53 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels 

"Oh, ya? Syukurlah kalau begitu. Mantap, deh!"

Hanya berselang sekian detik, raut wajah kekasihku kembali berbunga. Tentu saja dia sangat senang. Gaji 3 bulan penuh akan dibayar hari itu. Inilah salah satu kebahagiaannya guru honorer. Kekasihku senang, aku pun ikut bahagia.

10 menit berlalu, keceriaan di wajah kekasihku belum pudar. Dan di saat itu juga, datanglah sang bendahara gaji. Tapi, aku terkejut. Bendahara gaji itu datang bersama ayahku!

"Dilla, ini gajimu. Tadi ayah buru-buru mau minta tanda tangan kepala sekolah."

Ya, aku sempat terlupa bahwa bendahara gaji di SD itu adalah ayah dari kekasihku. Tapi, yang aku heran adalah, mengapa ayahku datang bersama ayahnya?

"Ada apa, ayah?"

"Ini, ambillah. Berikan sama Dilla. Tadi, ayah tidak sengaja buka pintu kamarmu. Hampir satu jam ayah mencarinya. Ternyata kamu sembunyikan di dekat vas bunga."

Ayahku segera menyodorkan kotak cantik yang berisi cincin emas seberat 6 gram kepadaku. Ayah hebat, padahal satu bulan lalu saat aku beli cincin emas itu, tak pernah sekali pun kuberitahu kepada ayah. Bisa-bisanya cincin itu ditemukan. Ayahku benar-benar hebat!

"Nak, keinginanmu sudah direstui oleh ayahnya Dilla. Tadi beliau langsung telpon ayah. Karena kebetulan ayah sedang di rumah, langsung saja ayah ke sini."

Oh, begitu ternyata. Akhirnya, penantianku terjawab sudah. Tidak salah lagi, Dilla benar-benar adalah jodohku. Dilla, seorang guru honorer. Tadinya dia kekasihku, dan sebentar lagi dia adalah istriku. Oh Tuhan, terima kasih!

Curup, 09 Juli 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun