Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menakar Peluang Akumulasi Nilai Rapor dan USBN sebagai Opsi Pengganti UN 2020

24 Maret 2020   16:21 Diperbarui: 24 Maret 2020   16:27 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by nusabali.com

Nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dan berapa hasilnya, itulah nilai akhir siswa. Dalam pengerjaannya, guru bisa mengakumulasi nilai rapor siswa dari rumah. Pertimbangan ini tentu lebih aman daripada memaksa siswa berkumpul.

Jika menilik dari kebijakan Merdeka Belajar, memang UN bukan lagi jadi tolak ukur utama kelulusan siswa. Bagi sekolah yang sudah mampu menerapkan daring, biasanya mereka sudah punya e-rapor. Sedangkan sekolah konvensional bisa mengakumulasi nilai secara manual.

Menggelar USBN

Opsi lain sebagai pengganti UN adalah Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Jika disandarkan kepada sekolah dengan fasilitas online yang mumpuni, maka USBN bisa digelar secara daring.

"Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah," tambah Huda.

Mengingat masih banyaknya sekolah yang belum berkecukupan secara fasilitas, sepertinya opsi ini tidaklah lebih baik dari akumulasi nilai rapor.

Barangkali, saat ini sebagian besar sekolah di kota memang sudah mampu berbicara banyak dalam menerapkan pembelajaran online, namun karena kualitas internet yang kurang mapan, bukannya memudahkan malah menyulitkan.

Bayangkan jika kemudian USBN online akan digelar dari rumah. Para orangtua akan kelabakan mencari laptop maupun kuota internet untuk memfasilitasi anaknya. Anak-anak juga belum tentu mahir secara utuh dalam penggunaan internet. Maka, ujung-ujungnya malah berkendala.

Ilustrasi rapor. harnas.co
Ilustrasi rapor. harnas.co
Sembari menanti keputusan lebih lanjut dari pihak Kemendikbud, untuk keadilan bersama sepertinya opsi akumulasi nilai rapor bisa menjadi pilihan utama sebagai penentu kelulusan siswa.

Selain berbicara tentang keadilan bersama, pertimbangan lain seperti kendala akan fasilitas internet dan peluang siswa untuk saling berkerumun juga menjadikan pilihan akumulasi nilai rapor lebih aman serta sedikit menghasilkan keluhan.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun