Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ma'ruf Amin: Qunut Jadi Doa Penangkal Virus Corona Masuk Indonesia

28 Februari 2020   22:59 Diperbarui: 28 Februari 2020   23:12 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kompas.com

Di tahun 2020 ini, dunia sedang dilanda duka dan kesusahan. Penyebabnya tidak lain tidak bukan, adalah virus corona atau yang dikenal dengan nama Covid-19.

Penyebarannya begitu cepat dan baru-baru ini Covid-19 sudah mencapai lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Beberapa negara telah menyatakan keadaan darurat. Bahkan Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan ibadah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Penyebaran yang cepat ini pula yang menyebabkan beberapa negara seakan "Menuduh" bahwa Indonesia belum cukup mampu mendeteksi keberadaan Covid-19. Padahal, jika menilik dari keadaan geografis, Indonesia cukup mungkin dirasuki virus corona.

Katakanlah seperti Amerika Serikat yang meminta Indonesia lebih serius dalam menerawang Covid-19. Keinginan AS ini berdalil dari fakta bahwa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah terjangkit Covid-19.

Dari laporan Sidney Morning Herald juga, diketahui bahwa diplomat negara lain satu per satu meminta pemerintah Indonesia lebih serius antisipasi soal corona seperti Australia dan Kanada.

Harus dengan cara apa Indonesia meyakinkan ketidakyakinan beberapa negara ini. Jika saja diambil dari segi positif, berarti Indonesia memang cepat tanggap dan sejauh ini telah berhasil menutup celah-celah masuknya Covid-19.

Bahkan, Wakil Presiden NKRI Ma'ruf Amin berpendapat bahwa terhindarnya Indonesia dari Covid-19 tidak lepas dari peran besar para kyai dan ulama yang selalu berdoa untuk keamanan negeri ini.

"Banyak kyai dan ulama yang selalu membaca doa Qunut. Saya juga begitu baca doa qunut untuk menjauhkan bala, bahaya, wabah-wabah dan penyakit. Makanya Corona minggir di Indonesia," ujar Ma'ruf Amin dalam Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Novotel Bangka, Rabu (26/02/2020).

Mengenai doa Qunut, terdiri atas dua macam yaitu Qunut Subuh dan qunut Nazilah. Qunut Subuh biasa dibaca oleh umat muslim saat melaksanakan salat Subuh, sedangkan Qunut Nazilah dibacakan saat negeri mengalami bencana dan bahaya.

Apapun itu, baik bencana kelaparan, bencana alam bencana kemanusiaan dan petaka-petaka lain yang mengancam negeri. Qunut Nazilah juga bisa dibacakan saat salat Subuh sesuai dengan kondisinya.

Bahkan, dahulu Qunut Nazilah pernah diamalkan oleh Rasulullah SAW selama sebulan ketika kehilangan para sahabatnya di Bi'r Mu'anah. Qunut nazilah ini dibaca sebelum sujud pada rakaat terakhir di setiap salat wajib lima waktu.

Jika kita kembali melihat fakta bahwa Covid-19 sangatlah berbahaya, maka tidak cukup dengan ikhtiar alias usaha saja yang bisa terus dilakukan, melainkan juga meminta pertolongan Tuhan dengan berdoa.

Terang saja, hadirnya bencana yang melanda banyak negara di dunia seperti Covid-19 ini secara tidak langsung telah menjadi salah satu ujian berat bagi penduduk di seluruh dunia.

Tanpa harus takabur maupun berburuk sangka dengan negara lain, usaha pencegahan dan penangkalan Covid-19 perlu terus digaungkan dan dikerjakan dengan bersama.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin juga mengapresiasi kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang berhasil melakukan upaya pencegahan terhadap masuknya corona ke Indonesia. Lagi-lagi pencegahan merupakan opsi terbaik, di tengah ketidakyakinan negara-negara luar.

"Supaya Indonesia tidak terpapar virus corona, beliaulah (Terawan) penjaga gawangnya," ucap Ma'ruf.

Sembari mencegah, Ma'ruf Amin juga berharap agar pemerintah dan seluruh elemen masyarakat senantiasa menjaga kondusivitas hingga terbebas dari ancaman corona.

Tidak terpungkiri, walaupun Covid-19 ditegaskan belum masuk ke Indonesia, tetap saja kemungkinan untuk terjangkit masih ada. Untuk menjadikan negara ini tetap kebal, diperlukan kewaspadaan terutama dengan menerapkan pola hidup sehat.

Namun, tidak pula dengan kewaspadaan ini kita jadi berlebihan dalam menghadapi ancaman Covid-19. Terlepas dari opini dan dugaan negara-negara lain, yang jelas jangan sampai dugaan ini malah jadi pintu masuknya corona ke Indonesia.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun