Di tahun 2020 ini, dunia sedang dilanda duka dan kesusahan. Penyebabnya tidak lain tidak bukan, adalah virus corona atau yang dikenal dengan nama Covid-19.
Penyebarannya begitu cepat dan baru-baru ini Covid-19 sudah mencapai lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Beberapa negara telah menyatakan keadaan darurat. Bahkan Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan ibadah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Penyebaran yang cepat ini pula yang menyebabkan beberapa negara seakan "Menuduh" bahwa Indonesia belum cukup mampu mendeteksi keberadaan Covid-19. Padahal, jika menilik dari keadaan geografis, Indonesia cukup mungkin dirasuki virus corona.
Katakanlah seperti Amerika Serikat yang meminta Indonesia lebih serius dalam menerawang Covid-19. Keinginan AS ini berdalil dari fakta bahwa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah terjangkit Covid-19.
Dari laporan Sidney Morning Herald juga, diketahui bahwa diplomat negara lain satu per satu meminta pemerintah Indonesia lebih serius antisipasi soal corona seperti Australia dan Kanada.
Harus dengan cara apa Indonesia meyakinkan ketidakyakinan beberapa negara ini. Jika saja diambil dari segi positif, berarti Indonesia memang cepat tanggap dan sejauh ini telah berhasil menutup celah-celah masuknya Covid-19.
Bahkan, Wakil Presiden NKRI Ma'ruf Amin berpendapat bahwa terhindarnya Indonesia dari Covid-19 tidak lepas dari peran besar para kyai dan ulama yang selalu berdoa untuk keamanan negeri ini.
"Banyak kyai dan ulama yang selalu membaca doa Qunut. Saya juga begitu baca doa qunut untuk menjauhkan bala, bahaya, wabah-wabah dan penyakit. Makanya Corona minggir di Indonesia," ujar Ma'ruf Amin dalam Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII di Novotel Bangka, Rabu (26/02/2020).
Mengenai doa Qunut, terdiri atas dua macam yaitu Qunut Subuh dan qunut Nazilah. Qunut Subuh biasa dibaca oleh umat muslim saat melaksanakan salat Subuh, sedangkan Qunut Nazilah dibacakan saat negeri mengalami bencana dan bahaya.
Apapun itu, baik bencana kelaparan, bencana alam bencana kemanusiaan dan petaka-petaka lain yang mengancam negeri. Qunut Nazilah juga bisa dibacakan saat salat Subuh sesuai dengan kondisinya.
Bahkan, dahulu Qunut Nazilah pernah diamalkan oleh Rasulullah SAWÂ selama sebulan ketika kehilangan para sahabatnya di Bi'r Mu'anah. Qunut nazilah ini dibaca sebelum sujud pada rakaat terakhir di setiap salat wajib lima waktu.