Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kami dan Kucing Kampung Sama-sama Makan Nasi

6 Januari 2020   21:16 Diperbarui: 6 Januari 2020   23:45 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing kampung bersih. (Dokumentasi Pribadi)

Saat kucing mau buang air misalnya. Kucing kampung yang berada dalam masa imut biasanya  belum paham di mana mereka harus buang air. Sontak saja, jika sudah kebelet mereka tinggal cari sudut-sudut rumah yang agak saru dari pandangan mata dan meninggalkan "jejak" di sana.

Mengesalkan memang, tapi setelah ditelusuri ternyata tempat kucing buang air itu lumayan kotor sehingga jadi teguran bagi sang pemilik rumah. Mungkin selama ini jarang disapu, ada barang tak berguna yang bertumpuk, atau malah berlumut.

Namun, tidak selamanya kucing kampung buang air sembarangan. Kebiasaan mereka sesungguhnya bisa diatur dan mereka juga bisa dengan mudah mengubahnya. Seperti halnya yang dilakukan ibu saya.

Beliau tahu betul kapan kucing kampung yang masih dalam masa imut akan buang air kecil maupun besar. Dan ketika ada tanda-tanda kucing sudah kebelet (entah seperti apa cirinya), ibu saya segera memindahkan kucing ke samping rumah atau menyiapkan tanah dalam kardus sebagai tempat buang air.

Sekali, dua kali, dan tiga kali terus dilakukan akhirnya kucing tidak lagi mau buang kotoran di dalam rumah. Saat sudah kebelet, mereka akan keluar rumah dan mencari lahan untuk meninggalkan "jejak", sekalian dikubur tentunya. Uhh, sungguh kucing yang pemalu dengan kotoran.

Dari sinilah ada rasa yang mendalam bahwa memelihara kucing kampung itu menyenangkan. Dijadikan hobi pun bisa, karena selanjutnya hobi memelihara kucing kampung akan melembutkan hati dan meningkatkan rasa empati dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Keberadaan kucing kampung juga bermanfaat dan bermaslahat bagi ketentraman hidup keluarga di dalam rumah. Di samping untuk mengamankan rumah dari hewan-hewan kotor, kucing kampung juga bisa menghibur semua anggota keluarga.

Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kucing kampung, karena jika dinilai dari rupiah mereka sejatinya hampir tidak berharga. Jujur saja, siapa yang mau membeli kucing kampung walau dengan harga Rp.10.000? Yang membuang kucing kampung, banyak!

Terakhir, keberadaan kucing kampung di rumah tidak akan berpengaruh pada kondisi finansial dan mengerutnya dompet keluarga. Apa yang kita makan, mereka mau makan, dan jika punya selera lain kucing kampung bisa mencarinya sendiri.

Tidak perlu pula rasanya setiap minggu kita mencari Whiskas rasa Chicken, rasa Ocean Fish, rasa ikan tuna, apalagi jika kita sendiri di rumah lebih sering makan ikan asin. Setidaknya, hobi itu tidak menyengsarakan kita, dan sebaiknya hobi itu bermaslahat.

Salam Meong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun