Nefilim adalah bangsa perkasa dari zaman kuno. Mereka adalah kaum yang gemar melakukan pemusnahan suku-suku, sampai kemudian mereka dimusnahkan oleh Ha-Rav, leluhur Givor.
"Bukankah kaum itu sudah dihancurkan oleh leluhur Givor? Bagaimana bisa kamu mencurigai mereka?" Kether tampak heran sambil melihat-lihat ke arah lukisan dinding yang menggambarkan pertempuran dahsyat antara bala pasukan Ha-Rav melawan kaum Nefilim. Ia seperti mengamat-amati dimana letak kesalahan dalam pertempuran itu.
"Saya sangat yakin, Sar. Kita perlu bicara dengan Khokhma," kata Bina.
"Entahlah, aku tidak pernah merasakan kekuatan Khokhma selama ini. Sepertinya ia sedang menikmati pengembaraannya," Kether mengalihkan pandangannya pada patung pohon emas di tengah istananya.
Majelis En Sof menggunakan pohon sebagai simbol mereka. Simbol itu dirancang oleh Khokhma dan dibuat oleh Gevura dan Tifereth, anggota dewan kekuatan En Sof.
"Tidak, Sar. Khokhma juga terpukul oleh penghianatan Samael, tetapi ia tidak mengurung diri seperti Sar. Ia sedang mencari pahlawan baru di Erets untuk bisa menghancurkan Samael," jawab Bina.
"Kita semua punya jalan masing-masing untuk merespon Samael. Entah kenapa, majelis yang punya segalanya ini, ternyata lemah dalam kesatuan," keluh Kether.
"Ah, tidak demikian, Sar. Kita tetap utuh. Jika status Ayin bisa kita cabut, saya yakin kita bisa berkumpul kembali," kata Bina dengan sedikit ragu karena ia pun menyadari betapa sulit untuk bisa menghadirkan Khokhma.
Ayin adalah status beku Majelis En Sof. Ketika ketiga pucuk pimpinan majelis ini mengaktifkan status Ayin, maka seluruh anggota majelis tidak akan bisa saling merasakan kekuatan satu dengan yang lainnya. Status ini biasanya diaktifkan ketika situasi damai. Ketiga pucuk pimpinan itu adalah Kether, Bina dan Khokhma. Mereka harus bersama-sama untuk bisa mengaktifkan atau mencabut status ini.
Kether dan Bina akhirnya hanya bisa menatap ke arah pohon emas En Sof. Mereka punya sejuta harap bisa segera berjumpa dengan Khokhma.
Majelis En Sof sangatlah kuat mempengaruhi alam Erets, baik dalam memberi pertimbangan maupun dalam upaya mempertahankan eksistensi alam itu. Mereka sangat cermat mengawasi kebijakan-kebijakan para pemimpin Erets, meskipun sering juga mereka berhadapan dengan pemberontakan kaum Erets.