Hemofilia B atau dikenal sebagai Cristmas disease. Penyakit ini dikenal dengan nama ini karena Steven Cristmas yang berasal dari Kanada merupakan orang pertama yang terserang penyakit ini. Hemofilia B ini disebabkan karena kurangnya faktor pembekuan darah pula yaitu faktor ke IX.
Dari jenis-jenis diatas kita melihat ada faktor-faktor yang membantu pembekuan darah, mari kita ketahui terlebih dahulu apa saja faktor tersebut.
Faktor I (fibrinogen) berfungsi sebagai komponen penting dalam protein plasma hasil dari sintesis dalam hati dan diubah menjadi fibrin. Kekurangan fibrinogen dapat mengakibatkan masalah seperti afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
Faktor II (protrombin) berfungsi sebagai protein plasma dan akan dikonversi menjadi bentuk yang aktif berupa trombin (faktor IIa) melalui pembelahan dengan aktivasi faktor X (Xa). Kekurangan protrombin dapat mengakibatkan hypoprothrombinemia.
Faktor III (tromboplastin) berfungsi sebagai aktivasi faktor VII untuk membentuk trombin
Faktor IV (kalsium). Fungsinya digunakan disemua proses pembekuan darah
Faktor V (Proakselerin, faktor labil, globulin akselator). Faktor ini berfungsi sebagai sistem intrinsik dan ekstrinsik dan juga sebagai katalisis pembelahan protrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor Proakselerin dapat mengakibatkan parahemophilia.
Faktor VI. Faktor ini sudah tidak dipakai lagi karena fungsinya sama seperti faktor V
Faktor VII (prokonvertin, faktor stabil) berfungsi sebagai sistem intrinsik.
Faktor VIII (Faktor antihemofilia/AHF, faktor antihemofilia A, globulin antihemofilia/ AHG) berfungsi sebagai sistem ekstrinsik.
Faktor IX (komponen tromboplastik plasma (PTC), faktor antihemofilia B) berfungsi sebagai sistem ekstrinsik.