Satu hal yang membuat saya mudah bergaul di Pulau Jeju adalah karena sejak awal warga lokal mengira saya orang Korea. Katanya mata dan rambut saya mirip warga Negeri Ginseng.Â
Saya belajar sejarah masyarakat Jeju di Jeju Stone Park. Di sana menjelajahi perkampungan dan bekas perkampungan yang penuh dengan peninggalan masa lalu.Â
Perjalanan di tengah hutan yang seolah membawa saya sedang syuting drama Korea dan film kolosal Korea. Bulu badan saya sempat berdiri tegak mana kala masuk lebih jauh ke area perkampungan kuno yang sunyi sepi dan was-was terhadap sengatan lebah dan ular berbisa.Â
Salah satu yang paling berkesan adalah ketika saya berhasil mendaki dua puncak gunung tertinggi di Pulau Jeju. Tanggal 1 Oktober 2024, saya sukses tiba di puncak Gunung Halla, yakni Witse Oreum.Â
Dua hari berselang, 3 Oktober 2024, saya mewujudkan satu mimpi terindah, menaklukkan puncak gunung tertinggi Korea Selatan, yakni puncak Baengnokdam di Gunung Hallasan.Â
Selebihnya, saya sukses mengelilingi Pulau Jeju secara mandiri. Jiwa petualang saya lebih banyak membawa saya menjelajahi pegunungan, area pantai dan perkampungan.Â
Saya banyak berinteraksi dengan warga lokal di sana. Keterbatasan bahasa adalah bumbu dari setiap percakapan yang berubah manis pada keakraban satu sama lain. Makan sayur mentah dan ragam real food lainnya adalah pengalaman yang tak ternilai harganya.Â
Sementara kunjungan ke areal perkotaan tak terlalu menarik minat saya, berhubung apartemen yang saya tinggali tepat ada di pusat Kota Jeju. Gaya hidup modern dan megapolitan di Kota Jeju sudah cukup mewakili animo jelajah kota.
Di kota Jeju pula, saya bisa melihat seluruh kantor pemasaran dan mobil-mobil mewah kelas dunia. Mulai dari BMW, Mercedes-Benz, Cadillac hingga Tesla. Saya pun mendapati motor mewah Ferrari yang digunakan warga lokal sebagai kendaraan pengantar paket makanan.Â
Wah, banyak sekali yang akan saya review dari perjalanan hidup saya sepanjang 2024 ini. Jika saya simpulkan, benar-benar tahun 2024 seperti film untuk menggambarkan perjalanan hidup saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H