Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Seorang Guru Jelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan

30 Desember 2024   07:06 Diperbarui: 2 Januari 2025   08:47 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertualang di Jeju Stone Park, Pulau Jeju, Korea Selatan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berdasarkan rute, perjalanan saya ke Pulau Jeju akan tiga kali naik pesawat, yakni Makassar-Jakarta, Jakarta-Incheon dan Seoul-Jeju. Wah, benar-benar menjawab mimpi masa kecil, menikmati perjalanan menggunakan pesawat terbang. 

Diapit oleh Kepala Sekolah dan Mentor Teacher dari Jejuseo Middle School di SSAEM Conference 2024. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Diapit oleh Kepala Sekolah dan Mentor Teacher dari Jejuseo Middle School di SSAEM Conference 2024. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berbekal paspor biru, pada minggu keempat bulan Agustus 2024, malam hari, saya bersama 13 rekan guru lainnya beserta tim dari Ditjen GTK bertolak ke Korea Selatan. Sebuah perjalanan panjang 7 setengah jam yang mengesankan. Di pesawat Korean Air, saya mencicipi Kimchi, white & red wine serta beberapa kudapan Korea untuk kali pertama. 

Tiba di Incheon pagi hari, perdana saya menghirup udara luar negeri. Saya terkesima dengan kecanggihan dan kebersihan bandara Incheon International Airport. Wah, saya benar-benar sudah ada di luar negeri. 

Sekitar 5 hari  di Seoul menjalani sesi pra tugas dan perkenalan tentang budaya Korea Selatan, saya juga berkesempatan menikmati kota Seoul menjelajahi beberapa tempat ikonik lainnya seperti Pasar Wisata Myeongdong, Istana Deoksugung, Gereja Katedral Myeongdong, Han River, dll. 

Selanjutnya, perjalanan ke Pulau Jeju adalah yang paling ditunggu. Dari Gimpo International Airport menuju Jeju International Airport, kepala sekolah dan mentor teacher dari Jejuseo Middle School menemani perjalanan. Kami menggunakan pesawat Jeju Air (kemarin ada kecelakaan Jeju Air yang sempat membuat saya terhenyak). 

Berbekal bahasa Inggris, kami mulai saling berbagi informasi tentang Indonesia, Toraja, dll serta mulai akrab satu sama lain. 

Satu jam perjalanan dari Gimpo terasa singkat. Dari bandara Jeju, keindahan pulau di bagian selatan Negeri Ginseng sudah menampakkan  diri. Satu patung batu berwarna gelap yang kemudian saya ketahui bernama the grandfather of stone menyambut semua penumpang di bandara. 

Berada di Jeju Stone Park. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Berada di Jeju Stone Park. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Selama 89 hari bertugas di Pulau Jeju, disamping menjalankan tugas utama mengajar di Jejuseo Middle School, saya juga banyak memperkenalkan Indonesia dari sisi keragaman budaya kepada siswa dan guru. 

Saya memanfaatkan waktu libur dan akhir pekan untuk menjelajahi pulau dengan bentang pantai sekitar 258 km. Di sela-sela travelling di Pulau Jeju, saya selalu memperkenalkan Indonesia dan Toraja kepada warga lokal dan warga asing di setiap perbincangan. Perkenalan tentang Indonesia ini adalah salah satu tugas tambahan yang saya bawa, yakni menjadi duta budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun