Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Merawat Toleransi Lewat Perayaan dan Ibadah Natal Oikumene Duri Kompleks di Kabupaten Enrekang

27 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati terpilih Kabupaten Enrekang berfoto bersama tokoh Muslim dan para pendeta. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selaras dengan tema Natal, keberadaan gereja-gereja di Kabupaten Enrekang adalah simbol Betlehem yang terpencil. Di sana ada kesederhanaan dan kedamaian. Inilah yang selama ini dialami oleh warga Kristen di Kabupaten Enrekang. Mereka hidup damai dan berdampingan dengan warga Duri yang mayoritas Muslim. 

Konteks Betlehem adalah analogi dari sebuah kesederhanaan. Yesus lahir dalam sebuah kesederhanaan. Demikian pula komunitas Kristen dan Katolik yang ada di Kabupaten Enrekang. 

Sinergi akan perbedaan keyakinan dan budaya antara warga Duri dan Toraja tertuang dalam ajakan menuju Betlehem, yakni hidup sederhana dan harmonis dalam kedamaian dengan sesama. 

Kehadiran ketua BPS Gereja Toraja pada perayaan Natal Oikumene Duri Kompleks tahun ini adalah sebuah sejarah. Ini untuk pertama kalinya pemimpin tertinggi Gereja Toraja di sana.

Paduan suara Oikumene Duri Kompleks. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Paduan suara Oikumene Duri Kompleks. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Sepanjang sesi ibadah Natal, lebih dari 10 kali persembahan pujian Natal dalam bentuk solo, vocal group dan paduan suara. Vocal group dan paduan suara dinyanyikan secara bergantian oleh warga jemaat kawasan  Duri Kompleks.

Pada sesi pembagian door prize Natal, ada pemandangan yang sangat menarik ketika salah satu peserta Natal dari warga Muslim mendapatkan door prize. 

Seluruh rangkaian perayaan dan ibadah Natal berlangsung selama 5 jam. Gedung gereja penuh sesak sampai ke halaman gereja. Bangunan gereja dibangun di samping kantor Polsek Alla dan juga di samping masjid. 

Kapolsek Alla, selaku ketua panitia memberikan sambutan Natal. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Kapolsek Alla, selaku ketua panitia memberikan sambutan Natal. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Kapolsek Alla yang didaulat sebagai ketua panitia Perayaan dan Ibadah Natal menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua warga gereja di Duri kompleks yang telah bersama-sama mendukung terlaksananya kegiatan. 

Keunikan lain dalam perayaan Natal adalah banyak warga Muslim yang terlibat sebagai panitia. Secara khusus ibu-ibu di bagian konsumsi. Sementara kaum pria bertindak sebagai petugas keamanan bersama dengan personil Polsek Alla dan beberapa anggota TNI. 

Di akhir acara, dilakukan sesi pencarian dana pembangunan gedung gereja. Aksi dana berupa lelang natura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun