Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Urgensi Disiplin Memilah Sampah di Sekolah

1 November 2024   05:23 Diperbarui: 6 November 2024   13:32 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa membuang sampah berupa tissu ke dalam plastik sampah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ketika pemulung datang, sampah yang tadinya tersimpan baik, justru berantakan. Makin parah ketika kucing dan anjing liar mengais sampah. Kondisi sampah berantakan dan berserakan di mana-mana.

Siswa membuang sampah berupa tissu ke dalam plastik sampah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Siswa membuang sampah berupa tissu ke dalam plastik sampah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Inilah praktik baik yang saya dapatkan dan lihat langsung di sekolah Korea Selatan yang ada di Kota Jeju. Setiap hari, siswa di Jejuseo Middle School mengelola sampah dengan penuh kedisiplinan. 

Dimulai dengan mengurangi barang bawaan dari rumah yang bisa menimbulkan sampah, seperti permen, snack dan air kemasan. Mereka membawa tumbler sendiri sebagai wadah minum. Sementara untuk makan siang, disediakan gratis di sekolah. 

Di masa makan siang, siswa dengan telaten dan secara sadar mengumpulkan sisa makanan mereka pada tong sampah yang telah disediakan.

Sementara untuk jenis sampah plastik, kertas dan sampah yang tak mudah terurai, mereka pilah dengan baik dan menempatkannya pada kantong-kantong plastik yang telah disediakan. 

Ketika saya memandu siswa membuat bread pudding di kelas Home Mechanic & Technology minggu ini, siswa secara aktif membuang dan memilah sampah langsung setelah kelas selesai. Sendok plastik, tempat margarine dan botol air mineral disatukan dalam wadah tersendiri.

Demikian pula dengan sisa bread pudding dan kotak susu, dibuang ke wadah sesuai jenis sampahnya.

Lalu, sampah jenis kemasan plastik dari coklat, tissu makan, sarung tangan plastik dan muffin ditempatkan sebagai sampah umum. 

Sisa bread pudding dan margarine yang tak terpakai disatukan untuk dibuang di tempat pembuangan sampah umum. Sementara sampah lainnya yang telah dipilah akan ditempatkan pada boks-boks sampah yang sesuai fungsinya. Sampah umum akan langsung ke pabrik pengolahan sampah sementara sampah yang masih bisa didaur ulang dikumpulkan tersendiri.

Pemilahan ini memudahkan petugas kebersihan sekolah untuk menanganinya setelah pembelajaran berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun