Juventus berhasil menahan imbang Inter Milan pada laga bertajuk Derbu d'Italia di pekan ke-9 kompetisi Serie A Liga Italia, Senin dini hari WIB (28/10/2024) di stadion Giuseppe Meazza. Banjir gol mewarnai pertandingan yang berakhir dengan skor 4-4.
Saling kejar gol terjadi di laga yang sangat menarik dan prestisius ini. Selain itu, terdapat dua hadiah penalti.Â
Tuan rumah Inter Milan unggul terlebih dulu melalui gol penalti Piotr Zielinski di menit ke-15. Hanya berselang lima menit, Â Juventus menyamakan skor lewat striker andalannya, Dusan Vlahovic pada menit ke-20.
Juventus berbalik unggul 2-1 di menit ke-26 kala Timothy Weah berhasil megoyak gawang Yan Sommer.
Inter Milan kemudian berbalik unggul setelah mencetak dua gol dalam tempo 3 menit. Gelandang Henrikh Mkhitaryan menjebol gawang Michele Di Gregorio di menit ke-35. Dua menit kemudian, Inter kembali mendapatkan hadiah penalti dan dituntaskan kembali oleh Zielinski menjadi gol pada menit ke-37. Skor 3-2.
Inter Milan melebarkan skor di babak kedua pada menit ke-53 lewat gol Denzel Dumfries.
Namun, Juventus bangkit setelah paruh babak kedua. Penyerang sayap Juventus, Kenan Yildiz mencetak brace untuk menyamakan skor. Kedua gol Yildiz tercipta pada menit ke-71 dan 82. Â Skor akhir 4-4.
Inter Milan masih menempati peringkat kedua klasemen sementara dengan 18 poin. Jueventus di peringkat ketiga mengumpulkan 17 poin. Sementara, pimpinan klasemen ditempati oleh Napoli dengan raihan 22 poin.
Hingga pekan ke-9, Juventus masih menjaga rekor, satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Serie A musim ini.
Ujian Karakter Grinta
Pertandingan ini sejatinya adalah ujian karakter grinta Juventus. Seperti diketahui, pada pertengahan pekan lalu, tim berjuluk La Vecchia Signora (Si Nyonya Tua) tengah terluka setelah kalah 0-1 di kandang sendiri dari VFB Stuttgart pada babak penyisihan Liga Champions Eropa.Â
Sebelum menghadapi Stuttgart dan Inter Milan, Juventus tengah menghadapi ujian berat. Tim asuhan Thiago Motta mengalami keterbatasan stok pemain. Tercatat Gleison Bremer, Teun Koopmeiners, Nico Gonzalez, dan teranyar Douglas Luiz mengalami cedera.
Pelatih Thiago Motta kali ini tak mau berjudi lagi. Ia kembali memainkan skema andalannya 4-2-3-1. Skema ini sebenarnya cocok untuk dua gelandang sayap Juventus, Francisco Conceicao dan Kenan Yildiz.Â
Beberapa perubahan terjadi mengingat keterbatasan pemain. Michele Di Gregorio kembali mengisi pos penjaga gawang. Juan Cabal, Danilo, Pierre Kalulu, dan  Andrea Cambiaso di sektor pertahanan. Manuel Locatelli berduet dengan Weston McKennie di posisi gelandang bertahan. Trio gelandang serang Timothy Weah, Nicolo Fagioli dan Francisco Conceicao mendukung penyerang tunggal Dusan Vlahovic.
Satu-satunya kekuatan Juventus adalah karakter grinta yang secara perlahan mulai teruji musim ini. Konsep semua pemain adalah starter yang dikembangkan Thiago Motta adalah letak pembangunan karakter grinta Juventus. Danilo dkk. lebih cenderung bermain sebagai tim dibandingkan mengandalkan sosok tertentu.Â
Karakter grinta itu tergambar dalam semangat membara yang ditunjukkan para pemain hingga mencapai tujuan. Dua kali mendapatkan hukuman penalti, kebobolan dalam tempo 3 dan tertinggal 2 gol adalah ujian mental bertanding anak asuh Thiago Motta.Â
Ujian pertama datang ketika Danilo dianggap melanggar Marcus Thuram di menit ke-14. Wasit langsung menunjuk titik putih di mana Piotr Zielisnki menjebol gawang Michele Di Gregorio.Â
Kebobolan di depan suporter fanatik La Beneamata yang menggemuruh tak mematahkan semangat Bianconero. Juventus langsung bangkit lewat kombinasi apik tiga pemain. Diawali dari pergerakan bek kiri Juan Cabal yang mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti Inter. McKennie yang menerima bola langsung menyodorkan kepada Dusan Vlahovic yang tak terkawal lepas dari jebakan offside. Boom! Skor 1-1 di menit ke-20.
Pola 4-2-3-1 yang diterapkan Thiago Motta memang harus diakui mulai dipahami oleh pemain. Francisco Conceicao yang menyisir sisi kanan pertahanan lawan, bahkan meliuk-liuk melewati hadangan 3-4 pemain Inter sebelum mengirimkan umpan kepada Timothy Weah untuk membawa Juventus unggul 1-2 di menit ke-26. Kombinasi dua sayap Juventus ini bisa jadi menjadi skema baru Motta untuk laga-laga mendatang.
Pemain belakang Juventus sempat dibuat terpana oleh pergerakan Henrikh Mkhitaryan yang mencetak gol di menit ke-35 dan menyamakan skor 2-2.
Mental grinta Juventus kemudian teruji lagi kala Inter kembali mendapatkan hadiah penalti kedua di menit ke-36. Pierre Kalulu diputuskan melanggar Denzel Dumfries saat berebut bola. Meskipun Dumfries sendiri sebenarnya melakukan handball di waktu yang sama.Â
Zielinski mencetak brace penalti pada menit ke-37 untuk membawa tuan rumah memimpin 3-2.Â
Di babak kedua, Zielinski sepertinya menjadi kartu AS yang dipasang oleh pelatih Inter, Simone Inzaghi. Lewat umpan sepak pojoknya yang sempat disundul Danilo, Denzel Dumfries berhasil merobek gawang Di Gregorio untuk keempat kalinya.Â
Kematangan Thiago Motta ditunjukkannya ketika memasukkan bek kanan Nicolo Savona menggantikan gelandang Nicolo Fagioli. Andrea Cambiaso maju ke posisi gelandang. Kenan Yildiz juga dimasukkan menggantikan Timothy Weah. Cambiaso dikenal sebagai bek kanan yang rajin membantu serangan.
Perubahan ini kemudian mendatangkan dampak positif. Yildiz langsung memberikan suntikan semangat kepada rekan-rekannya usai mencetak gol ketiga Juventus di menit ke-71. Setelah menerima umpan McKennie, striker muda timnas Turki ini menggiring bola hingga ke depan kotak penalti Inter dan melepaskan tendangan keras menyusur tanah yang tak mampu dijangkau kiper Yan Sommer. Skor 4-3. Semangat pemain Juventus untuk mengejar skor membara.Â
Thiago Motta kembali memasukkan dua tenaga segar untuk menambah daya dobrak. Kapten Danilo digantikan Federico Gatti dan penyerang muda Samuel Mbangula masuk menggatikan Dusan Vlahovic. Gatti adalah center back yang juga rajin membantu serangan.
Sementara Simone Inzaghi memilih memperkuat pertahanan dengan memasukkan bek Matteo Darmian menggantikan gelandang Federico Dimarco.
Kekeliruan pelatih Inter yang memilih mulai bertahan saat Juventus memasukkan pemain bertipe penyerang harus dibayar mahal.
Pos pertahanan kanan yang ditinggalkan Federico Dimarco diacak-acak oleh duet Andrea Cambiaso dan penyerang sayap mungil Francisco Conceicao. Umpan silang Conceicao yang sempat dihalau bek Yan Bisseck jatuh ke kaki Yildiz yang langsung melepaskan tembakan keras menembus gawang Yan Sommer. Skor 4-4.
Meskipun tidak mampu meraih 3 poin di kandang Inter Milan, tetapi berhasil mengejar dua gol di babak kedua bukan perkara mudah. Apalagi menghadapi tim sekelas Inter Milan yang mana hampir semua pemainnya memilki kualitas yang sama.Â
Karakter grinta para pemain yang mulai terasah ditambah taktik jitu Thiago Motta yang mampu memaksimalkan stok pemain yang dimilikinya berbuah satu poin berharga.
Hasil imbang 4-4 pada laga pertama Derby d'Italia musim ini tetap membuat kepala tegak para pemain Juventus kembali ke Turin. Kondisi ini menambah rasa percaya diri pemain untuk menjamu Parma di lanjutan kompetisi liga pada Kamis (31/10/2024) mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H