Sebelum menghadapi Stuttgart dan Inter Milan, Juventus tengah menghadapi ujian berat. Tim asuhan Thiago Motta mengalami keterbatasan stok pemain. Tercatat Gleison Bremer, Teun Koopmeiners, Nico Gonzalez, dan teranyar Douglas Luiz mengalami cedera.
Pelatih Thiago Motta kali ini tak mau berjudi lagi. Ia kembali memainkan skema andalannya 4-2-3-1. Skema ini sebenarnya cocok untuk dua gelandang sayap Juventus, Francisco Conceicao dan Kenan Yildiz.Â
Beberapa perubahan terjadi mengingat keterbatasan pemain. Michele Di Gregorio kembali mengisi pos penjaga gawang. Juan Cabal, Danilo, Pierre Kalulu, dan  Andrea Cambiaso di sektor pertahanan. Manuel Locatelli berduet dengan Weston McKennie di posisi gelandang bertahan. Trio gelandang serang Timothy Weah, Nicolo Fagioli dan Francisco Conceicao mendukung penyerang tunggal Dusan Vlahovic.
Satu-satunya kekuatan Juventus adalah karakter grinta yang secara perlahan mulai teruji musim ini. Konsep semua pemain adalah starter yang dikembangkan Thiago Motta adalah letak pembangunan karakter grinta Juventus. Danilo dkk. lebih cenderung bermain sebagai tim dibandingkan mengandalkan sosok tertentu.Â
Karakter grinta itu tergambar dalam semangat membara yang ditunjukkan para pemain hingga mencapai tujuan. Dua kali mendapatkan hukuman penalti, kebobolan dalam tempo 3 dan tertinggal 2 gol adalah ujian mental bertanding anak asuh Thiago Motta.Â
Ujian pertama datang ketika Danilo dianggap melanggar Marcus Thuram di menit ke-14. Wasit langsung menunjuk titik putih di mana Piotr Zielisnki menjebol gawang Michele Di Gregorio.Â
Kebobolan di depan suporter fanatik La Beneamata yang menggemuruh tak mematahkan semangat Bianconero. Juventus langsung bangkit lewat kombinasi apik tiga pemain. Diawali dari pergerakan bek kiri Juan Cabal yang mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti Inter. McKennie yang menerima bola langsung menyodorkan kepada Dusan Vlahovic yang tak terkawal lepas dari jebakan offside. Boom! Skor 1-1 di menit ke-20.
Pola 4-2-3-1 yang diterapkan Thiago Motta memang harus diakui mulai dipahami oleh pemain. Francisco Conceicao yang menyisir sisi kanan pertahanan lawan, bahkan meliuk-liuk melewati hadangan 3-4 pemain Inter sebelum mengirimkan umpan kepada Timothy Weah untuk membawa Juventus unggul 1-2 di menit ke-26. Kombinasi dua sayap Juventus ini bisa jadi menjadi skema baru Motta untuk laga-laga mendatang.
Pemain belakang Juventus sempat dibuat terpana oleh pergerakan Henrikh Mkhitaryan yang mencetak gol di menit ke-35 dan menyamakan skor 2-2.
Mental grinta Juventus kemudian teruji lagi kala Inter kembali mendapatkan hadiah penalti kedua di menit ke-36. Pierre Kalulu diputuskan melanggar Denzel Dumfries saat berebut bola. Meskipun Dumfries sendiri sebenarnya melakukan handball di waktu yang sama.Â
Zielinski mencetak brace penalti pada menit ke-37 untuk membawa tuan rumah memimpin 3-2.Â