Demikian pula dengan dukungan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Kemendikbudristek dan Kemenpora wajib bersinergi. Majunya prestasi di bidang olahraga, tak bisa instant. Perlu didukung ketersediaan sarana pendukung di sekolah.
Toleransi antar umat beragama di Indonesia saya kira masih menjadi poin penting yang wajib ditindaklanjuti oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Seperti diketahui bahwa selama pemerintahan presiden Jokowi 2 periode, masalah toleransi ini masih belum sepenuhnya membaik. Pembubaran ibadah, pengusiran dan penutupan paksa rumah ibadah terhadap kelompok minoritas masih sering terjadi. Aksi pembunuhan secara sadis kepada kaum minoritas di Poso, misalnya.
FKUB memang telah terbentuk hingga ke tingkat daerah, tetapi sejauh ini implementasi perannya belum maksimal. Dampak siginifikan hingga ke kelompok terkecil masih bias.
Besar harapan bahwa setelah kehadiran Paus Fransiskus pada bulan September 2024 yang lalu di Indonesia, pemerintahan baru benar-benar menjamin kedamaian antar umat beragama di Indonesia. Sehingga, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang selalu digaungkan tak terluka lagi.
Termasuk yang menjadi PR besar pemerintahan Prabowo-Gibran adalah perdamaian di tanah Papua. Menteri yang membidangi Pertahanan, Hukum dan HAM, Urusan Dalam Negeri, Panglima TNI dan Kapolri harus benar-benar sosok yang paham tentang Papua. Jangan lagi terjadi kesenjangan yang membuat pembunuhan dan aksi sadis menimpa prajurit TNI, anggota Polri, guru, petugas kesehatan dan masyarakat pendatang.
Komunikasi yang terbangun antara Presiden  Jokowi dan Prabowo Subianto untuk menjembatani transisi pemerintahan ini sangat penting. Prabowo tentunya sudah melihat program jangka panjang pemerintahan sebelumnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H