Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Jeju dengan Pola Hidup Disiplin dan Tenteram

12 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 12 Oktober 2024   15:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi, warga memarkir kendaraannya dengan sangat tertib. Tak ada tumpukan kendaraan, meskipun di lorong sekalipun. Pertemuan mobil di lorong yang sempit pun, tak menimbulkan kesalahpahaman. Saling pengertian satu sama lain.

Apakah ada perokok di Kota Jeju? Ya, ada. Tetapi mereka disiplin mematuhi aturan bahwa dilarang merokok dalam ruangan dan fasilitas publik. 

Para perokok menghabiskan sebatang dua batang rokoknya di ruang terbuka. Misalnya di pinggir jalan, di taman atau di tempat-tempat khusus yang memang disediakan buat mengepulkan asap dari mulut.

Jalanan Kota Jeju yang bersih menyambut senja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jalanan Kota Jeju yang bersih menyambut senja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Semakin jauh menjelajahi sudut Kota Jeju dan Pulau Jeju, saya semakin mengerti alasan para pelancong menjadikan wilayah di bagian selatan Korea Selatan ini sebagai tujuan perjalanan. Bukan hanya karena keindahan pantai, pesona alam pegunungan dan kehidupan kota di malam hari.

Kota Jeju lebih dari pada itu. Kehidupan di sini mengajarkan bagaimana menghargai hidup, sesama, waktu dan kesehatan. Kolaborasi dari keempat elemen inilah yang mendorong tenteramnya menjalani hidup di Kota Jeju dan Pulau Jeju secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun