Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eorimok Hiking Trail, Jalur Menuju Surga Kecil Di Pulau Jeju (Bagian 1)

4 Oktober 2024   15:07 Diperbarui: 5 Oktober 2024   05:50 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Informasi rute pendakian di Eorimok Hiking Trail. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Informasi rute pendakian di Eorimok Hiking Trail. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Panjang rute Eorimok Hiking Trail adalah 4,7 km. Perjalanan dapat mencapai 6,7 km hingga ke Witse Oreum.

Jalur ini sebenarnya dulu adalah salah jalur terpendek untuk mencapai puncak Baengnokdam. Tetapi kemudian, bersama dengan jalur Donnaeko dan Yeongsil ditutup oleh pemerintah provinsi Jeju demi memulihkan kembali dan melindungi vegetasi. 

Pendaki tidak diperkenankan keluar dari lintasan yang tersedia. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pendaki, dan tetap menjaga kelestarian vegetasi sekitarnya. 

Jalur Eorimok Hiking Trail yang sesungguhnya berawal dari Eorimok Hiking Trail Entrance di kompleks kantor UNESCO World Heritage. Pendakian dimulai dari ketinggian 970 meter mdpl. 

Dari Eorimok Makgyo Brigde di Eorimok Valley, jalur menanjak setinggi kurang lebih 100 meter langsung menyambut. Tetapi, jalur sangat nyaman dilewati karena terbuat dari papan kayu yang kokoh dan tidak licin. Tambahan pula ada tali pengaman untuk berpegang di samping kiri dan kanan. 

Uji nafas langsung tersaji di sini. Tak ada bonus jalan landai lagi. Jalan menanjak kombinasi bebatuan vulkanis dan balok-balok kayu besar menjadi pijakan kaki. Tanjakan menukik kategori sulit ini sejauh 1,8 km dengan perkiraan waktu tempuh 50 menit kecepatan normal. 

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tersedia banyak tempat istirahat berupa bangku kayu dan balai-balai kecil pada setiap jarak 100 meter. 

Walaupun jalur menanjak tajam, sesekali membuat nafas tersengal dan mulai membuat lutut, betis dan tulang kering terdampak; akan tetapi segarnya udara dan dinginnya cuaca musim gugur membuat badan tetap nyaman melangkah di bawah rimbunnya pepohonan. Semangat saya masih terjaga untuk menciptakan jejak lebih 10 ribu langkah mencapai Witse Oreum.

Terus melangkah naik, tanpa ada bonus jalur landai. Untuk mengatur nafas, setiap jarak 100 meter saya memilih istirahat sejenak. Sesekali menyapa pendaki yang mulai turun dari puncak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun