Hanya berselang 3 menit setelah gol Sesko, Dusan Vlahovic berhasil menyamakan skor. Kali ini kontribusi pergerakan penyerang mungil Francisco Conceicao yang memberikan umpan kepada stiker Serbia. Vlahovic menceploskan bola dengan tendangan melengkung kaki kiri dari luar kotak penalti. Skor 2-2 pada menit ke-68.
Pada kondisi skor imbang, pelatih Thiago Motta tetap meminta Gatti dkk untuk terus menguasai bola dan menekan lawan. Memang, terbukti, tak terlihat sama sekali bahwa hanya ada 10 pemain Juventus. Mereka sanggup menguasai pertandingan dan tetap membuka peluang ke pertahanan RB Leipzig.Â
Adapun pelatih tuan rumah, Marco Rose lambat merespon strategi menyerang Motta. Pada situasi imbang 2-2, Rose bukannya tampil lebih menyerang. Ia hanya sekali mengganti pemainnya, yakni pergantian sesama gelandang, Amadou Haidara digantikan Antonio Musa.
Hingga akhirnya, semangat grinta Juventus benar-benar membuat publik Red Bull Arena Leipzig terdiam. Francisco Conceicao sukses merobek gawang Peter Gulacsi pada menit ke-82.Â
Khusus untuk gol kemenangan Juventus ini, semangat grinta benar-benar menyulut pemain. Berawal dari serangan Leipzig yang dipatahkan Weston McKennie di depan garis pertahanan Juventus. Bola langsung disambut Pierre Kalulu yang kali ini bergerak menggiring bola hingga di depan kotak penalti Leipzig. Kalulu meneruskan bola kepada Nicolo Fagioli yang berdiri bebas tanpa kawalan.
Selanjutnya dalam dua sentuhan, Fagioli meneruskan bola ke Francisco Conceicao.
Putra dari eks gelandang timnas Portugal, Sergio Conceicao kemudian mengontrol bola dengan santai, meliuk-liuk sebentar dan melewati hadangan tiga pemain Leipzig sebelum menaklukkan Gulacsi dengan tendangan kaki kirinya. Skor 2-3 untuk keunggulan Juventus.
Kubu tuan rumah pun seolah panik. Barulah Marco Rose memasukkan para pemain bertipe menyerang, seperti Yussuf Poulsen, Arthur Vermeeren dan Andre Silva. Namun, sudah terlambat. Koordinasi permainan dan penguasaan bola Juventus terlanjur mapan. Hanya dengan 10 pemain, Juventus bisa menguasai bola hingga 56% hingga menit akhir injury time babak kedua. Lagi-lagi, situasi yang jarang sekali terjadi di Juventus selama ini.Â
Tangisan pemain belia Francisco Conceicao usai peluit panjang dan pada perayaan kemenangan bersama sesama pemain dan official menandakan akan pentingnya semangat membara menjalani sebuah laga yang sulit di tengah keterbatasan.