Pada sisi lain, tentu perlu ada kesediaan warga untuk mulai meninggalkan pemakaian kendaraan pribadi, secara khusus motor. Di Korea Selatan, jarang sekali saya temui warga yang menggunakan sepeda motor untuk fasilitas kebutuhan pribadi. Motor justru hanya dimanfaatkan sebagai fasilitas mengantar paket kiriman.Â
Mobil Ramah Lingkungan
Eco bus atau electric bus mendominasi angkutan umum di Korea Selatan. Jadi, bahan bakar bukan solar lagi. Demikian pula dengan kendaraan pribadi.Â
Sebagian besar sudah bermigrasi ke hybrid dan listrik. Inilah salah satu penyumbang tidak adanya kemacetan di SPBU Korea Selatan. Polusi udara pun terjaga. Sehingga ketika jalan kaki, warga tidak ngos-ngosan.
Tarif Bus Murah dan Transparan serta Menggunakan E-Money
Pemanfaatan bus sebagai angkutan umum wajib menerapkan tarif murah dan transparan. Contoh praktik baik ini sudah diterapkan pada moda transportasi massal di Jakarta, baik MRT, Transjakarta dan sejenisnya. Di kota Makassar, Sulawesi Selatan, tarif murah ini juga sudah diterapkan di bus Trans Mamminasata.
Hanya saja, warga Makassar masih jarang yang memanfaatkan bus umum murah tersebut. Intinya, tarif jarak jauh dan dekat sama dalam rute yang telah ditentukan untuk bus.
Kemudian, warga mulai dibiasakan menggunakan e-money. Tidak semua daerah akan mampu menerapkannya sekaligus. Tetapi bisa dimulai dari semua ibu kota provinsi dan daerah khusus. Bahkan akan lebih mudah berdampak lagi jika ada pemerintah kota/kabupaten yang bersedia mengambil terobosan dan memberlakukannya.
Jalur Pejalan Kaki yang Lebar dan Ramah
Jalur pejalan kaki yang lebar dan ramah warga masyarakat sangat diperhatikan oleh pemerintah Korea Selatan. Akses pedestrian menyediakan jalur khusus buat disabilitas. Termasuk di crosswalk dan halte bus.
Kemudian, tak ada pedagang asongan, kaki lima atau tukang ojek yang menguasai jalur pedestrian. Benar-benar hanya untuk pejalan kaki.Â
Disiplin Parkir
Warga Korea Selatan sangat disiplin tentang parkir kendaraan. Mereka tidak sembarangan memarkir kendaraan.
Meskipun jumlah kendaraan sangat banyak, tetapi akses jalan tetap lancar setiap hari. Mobil hanya diparkir pada tempat parkir yang telah ditandai. Kedisiplinan inilah yang membuat tetap lancarnya akses jalan, walaupun jalan itu ada di lorong-lorong perumahan/apatemen/hotel/restoran/pusat perbelanjaan.