Meskipun warga Jeju banyak tinggal di apartemen, bukan berarti bahwa mereka selalu hidup di bawah terpaan pendingin ruangan dan cahaya listrik. Setiap hari, jendela-jendela khas apartemen akan terbuka dengan beragam cara agar cahaya dan angin alami bisa masuk ke ruangan. Hal ini juga turut saya lakukan dari Eco de Paris residence.
Disiplin mematikan perangkat elektronik seperti TV dan peralatan lain jika tidak dimanfaatkan sangat melekat pada warga Jeju. Contoh konkrit lainnya adalah tak ada fasilitas TV publik di ruang kerja guru. Ini saya saksikan sendiri di sekolah tempat saya akan mengajar selama 3 bulan di kota Jeju. TV hanya akan memboroskan energi mengingat setiap guru akan disibukkan dengan komputer dan pekerjaannya masing-masing di mejanya sendiri.
Hemat energi ini sangat kental ditemukan di apartemen, hotel, sekolah dan fasilitas publik lainnya. Lampu menggunakan sensor tubuh. Ketika kita lewat di bawahnya, lampu akan menyala sendiri.Â
Demikian pun dengan perilaku memanfaatkan toilet kering di kota Jeju. Meskipun hal ini cenderung menyulitkan warga Indonesia, tetapi belajar akan kebiasaan baru ini tentunya berdampak pada penghematan energi.Â
Mendukung Energi Bersih
Pemanfaatan energi terbarukan banyak diterapkan di apartemen dan hotel di kota Jeju. Asap mengepul hampir tidak pernah terlihat di langit kota Jeju. Di bidang pertanian, energi bersih pun mereka terapkan dalam pertanian yang tidak menggunakan pestisida dan herbisida. Inilah yang membuat warga Jeju banyak yang memakan mentah langsung sayuran dari kebun-kebun mereka. Â
Demikian pula dengan sistem energi di apartemen dan hotel. Rata-rata sudah berstatus eco residence atau hunian ramah lingkungan.
Mengurangi Sampah
Warga kota Jeju sangat disiplin dalam aktifitas terkait sampah. Mereka konsisten membuang sampah setiap hari. Sampah rumah tangga dikumpulkan dalam kantong plastik. Kantong plastik khusus sampah ini banyak dijual di toko lokal maupun sekelas Indomaret, seperti Daiso, Martro, 7-Eleven dan Lotte Mart.Â
Sebelum dibuang, sampah telah disortir dan diklasifikasikan menurut jenisnya. Jenis sampah utama yang disortir, yakni botol plastik transparan; kertas, kotak/kardus, koran, buku, karton susu; Benda tidak mudah terbakar; dan Vinyl (bungkus ramen, kantong plastik makanan ringan, plastik, dll). Khusus untuk sampah lain, seperti kaleng besar, elektronik bekas, pakaian bekas, selimut, bantal hingga seprei, disiapkan tempat/kotak khusus di tempat pembuangan sampah.Â