Sekembalinya kami ke ruang kepala sekolah, kami menerima tawaran minum air putih atau kopi. Air mineral adalah pilihan kami mengingat baru saja berkeliling beberapa ratus meter.
Selanjutnya, kami berbincang sejenak berbagi pengalaman selama 3 hari di Pulau Jeju. Tidak berapa lama kemudian, mentor teacher kami, Ms. Lee Ah-hyun tiba. Setelahnya kami mengadakan rapat singkat bersama dua wakil kepala sekolah dan kepala tata usaha. Meskipun hanya kami dan mentor teacher yang sedikit fasih berbahasa Inggris, tetapi pertemuan sekitar 20 menit itu berjalan dengan lancar. Mentor teacher menjadi penerjemah.
Pembicaraan inti rapat singkat adalah perkenalan kami kepada para wakasek dan tata usaha. Penyampaian sejarah singkat sekolah dan gambaran umum sekolah, termasuk jumlah kelas, guru dan siswa.
Tidak lupa kepala sekolah mengajak foto bersama beberapa kali. Saya dan pak Jufrianto pun berkesempatan memberikan plakat untuk sekolah. Kami diminta menjelaskan makna gambar dan model yang ada di plakat. Secara bergantian kami menjelaskannya. Misalnya makna Candi Borobudur dan makna palkat yang saya bawa berbentuk rumah adat suku Toraja, tongkonan. Kepala sekolah dan para wakilnya sangat merespon dengan positif.
Setelah berbincang-bincang di rungan kepala sekolah, Ms Lee Ah-Hyun mengajak kami menuju lantai 4. Kami ditunjukkan ruang kerja Teachers Office 2. Di ruangan inilah kami telah disiapkan ruang kerja atau meja guru. Ruangan ini dikhususkan bagi guru bahasa Inggris asing. Intinya, kantor khusus guru bahasa Inggris non-Korean teacher.
Kami ada 5 orang guru yang berkantor di Teachers Office 2. Ada 2 ibu guru dari Cina, satu yan sudah saya ingat namanya adalah Ms Yu Yuping (Rachel); satu guru dari Oregon bernama bapak Blanco, Kanada dan selebihnya saya bersama pak M. Jufrianto dari Indonesia.
Di ruangan ini hanya ada enam meja kerja. Lengkap dengan segala fasilitasnya, printer, mesin penggunting sampah kertas, foto copy, wastafel, microwave, sumber air digital (bisa buat es batu, panas, hangat, dingin, normal, dll) dengan teknologi sekali pencet.
O ya, setiap ruangan di sekolah ini menggunakan smart lock. Kami pun dibekali informasi password untuk membuka ruang kerja kami di Teachers Office 2.
School Tour
Kegiatan pokok berikutnya adalah melakukan school tour. Pada sesi ini, Mr Kang Moon Sik, Ms. Lee Ah-hyun mengajak kami bertemu dengan dua siswa yang fasih berbahasa Inggris. Mereka berdua telah menunggu di ruang kepala sekolah. Mungkin mereka adalah anggota pengurus OSIS (kira-kira demikian).Â
Baru sekali kami bertemu kedua siswa tersebut, tetapi kami langsung akrab. Mereka sangat antusias, terutama speaking bahasa Inggris. Kemudian saya meminta keduanya untuk mengetikkan nama pada notes smartphone. Ternyata, keduanya siswa blasteran. Park Haemin adalah siswa blasteran Inggris-Korea Selatan. Satunya lagi bernama Hong Yhazzy. Ia adalah blasteran Korea Selatan-Filipina (Kopino). Bahasa Inggris mereka sangat bagus.
Park Haemin dan Hong Yhazzy kemudian menjadi tour guide kami mengelilingi lokasi sekolah bersama kepala sekolah dan mentor teacher. Keduanya sangat antusias menjelaskan setiap detail ruangan dan fasilitas yang ada di Jejuseo Middle School.Â