Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perkenalkan, Warung Makan Bu Ade! Rumah Makan dengan Menu Utama Nasu Cemba di Cakke, Enrekang

12 Agustus 2024   08:03 Diperbarui: 13 Agustus 2024   09:23 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi.

Menurut informasi yang saya dapatkan di sana, warung tersebut memang buka sepanjang hari. Nasu cemba adalah menu andalan warung makan ini. Ada pula sop iga dan akan bakar. Tersedia pula kopi gratis bagi pengunjung. 

Selain warga lokal Enrekang, pengunjung warung ini adalah para penumpang dari arah Makassar menuju Toraja. Umumnya sopir ekspedisi dan turis lokal. 

Sayang sekali kami tak beruntung menikmati nasu cemba dan aneka alahan daging sapi/kerbau lainnya. Nasu cemba baru sementara dimasak. Menurut salah satu koki, proses pemasakan nasu cemba berlangsung hingga 4 jam. Pemasakan yang lama dimaksudkan untuk mendapatkan perpaduan bumbu rempah, daun cemba dan daging yang lembut.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Meskipun belum bisa menyantap kesegaran nasu cemba, tetapi kami masih bisa menikmati kuah segarnya. Saya bahkan menghabiskan dua mangkuk kuah nasu cemba. 

Kami memesan ikan laut dan nila bakar. Proses pembakaran langsung di depan mata menambah dorongan untuk makan. Aroma khas kuah nasu cemba dan ikan bakar sangat menggoda selera makan kami meskipun waktu menunjukkan pukul 1 subuh. 

Pertama kali makan di warung makan Bu Ade yang tergolong baru di jalan trans Sulawesi telah meninggalkan kesan luar biasa. Warung ini sangat direkomendasikan bagi yang melakukan perjalanan menuju Toraja di malam hari. Nasi dan aneka hidangannya original, diolah dengan pendekatan yang baik dan tentunya sehat, tidak sekedar mengisi perut. 

Para koki ramah dan komunikatif dalam melayani pengunjung. Di sekitar warung makan tersedia banyak pilihan belanja kebutuhan. Apalagi ada dalam kompleks salah satu pasar tradisional besar di kabupaten Enrekang. 

Intinya, kini tersedia alternatif lokasi makan yang kondusif dan nyaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun