Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Transformasi Layanan Kantor Imigrasi

14 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   09:38 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ruang tunggu. Sumber: dokumentasi pribadi.

Suasana ruang tunggu. Sumber: dokumentasi pribadi.
Suasana ruang tunggu. Sumber: dokumentasi pribadi.

Oleh karena ini pengalaman perdana berkunjung ke kantor imigrasi dan perdana mengurus paspor, jujur saya sempat kebingungan. Saya celingak-celinguk mencari loket nomor antrian, seperti milik bank, tetapi tak ada. Dua kali saya keluar ruangan menghindari kebingungan. 

Mungkin karena terlihat bingung, seorang mahasiswi berjaket kuning cerah, (saya tak sempat membaca logo kampusnya), menghampiri dan menanyai saya. Saya pun menyampaikan tujuan saya sambil menunjukkan berkas registrasi online dan bukti pembayaran. Berkas tersebut langsung diambil dan saya diminta menunggu. Wah, ternyata tanpa nomor antrian, tetapi berbasis antrian berkas yang masuk. 

Warga yang datang mengurus paspor terhitung banyak. Hampir semua bangku besi terisi. Setiap warga yang dilayani petugas loket, dan petugas di ruang wawancara berjalan dengan lancar. Rata-rata 5-10 menit saja. para petugas loket pun sangat ramah. Mereka juga murah senyum. Penjelasan mereka pun secara teknis sangat menolong kebutuhan pengunjung.

Di ruang tunggu tersedia Ruang Tunggu WNI, Ruang Tunggu Disabilitas dan Foreigners' Waiting Room (Ruang Tunggu Orang Asing). Khusus antrian orang asing, sudah disediakan penandatanganan berupa jalur bergaris  merah. Mulai dari pintu masuk hingga ke Ruang Tunggu. Jika warga yang mengurus paspor merasa jenuh, tersedia pula pojok kopi, teh, permen dan air mineral.

Ada satu hal unik di Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo. Beberapa petunjuk dan ajakan jenaka disajikan dalam bahasa lokal Palopo/Luwu. Kata-katanya mirip bahasa Toraja. Memang bahasa ini masih satu rumpun dalam bahasa Toraja. Ada pendekatan kearifan lokal.

Tampak depan kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Tampak depan kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Saya menunggu sekitar 40 menit sebelum nama saya dipanggil petugas loket. Wajar, pengunjung banyak. Saya diminta mencocokkan data dan dokumen yang saya upload di aplikasi M-PASPOR dengan menunjukkan dokumen asli KTP, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan Surat Nikah. Tapi, saya lupa membawa copyan berkas tersebut. Untungnya, petugas loket sudah siap sedia dengan printer foto copy. Foto copy gratis! Oya, siapkan pula selembar materai 10.000.

Pilihan paspor elektronik dan percepatan paspor membuat saya tidak terlalu lama menunggu antrian. Meskipun mendapatkan nomor antrian 20 pendaftar online, tetapi saya hanya duduk sekitar 5 menit di bangku ruang tunggu WNI sebelum dipanggil khusus oleh petugas wawancara dan foto. Mungkin inilah salah satu layanan khusus percepatan paspor.

Di dalam bilik wawancara pun, hanya berlangsung sekitar 5 menit, sudah termasuk wawancara dan sesi foto. Mengapa cepat sekali? Hal ini dikarenakan oleh terobosan khusus yang diterapkan oleh pihak kantor imigrasi. Blangko biodata para pemohon paspor tidak lagi diisi manual oleh pemohon, melainkan langsung diketik oleh petugas lewat penggunaan aplikasi khusus terintegrasi dari pengisian online. Sehingga, petugas hanya mencocokkan data dan pemohon bertanda tangan. 

Setelah sesi wawancara dan foto, saya diminta menunggu 20 menit hingga paspor bisa diambil. Tidak sampai 2 jam total waktu saya di kantor imigrasi, paspor elektronik  sudah saya terima. Petugas dengan ramah pula menyampaikan dan mengarahkan pengambilan paspor. Inilah salah satu layanan yang disiapkan oleh Kemenkumham yang bisa memudahkan warga. Meskipun terbilang agak mahal, tetapi selaras dengan layanan yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun