Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Transformasi Layanan Kantor Imigrasi

14 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   09:38 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ruang tunggu. Sumber: dokumentasi pribadi.

Melalui aplikasi M-PASPOR semua data kebutuan keimigrasian langsung dipilih dan dilengkapi. Ada pilihan jenis paspor biasa atau elektronik. Layanan paspor reguler atau percepatan. Termasuk upload dokumen foto KTP, Kartu Keluarga, dan Akte Kelahiran/Surat Nikah/Surat Baptis. 

Kemudian, lewat aplikasi ini pula, saya bisa memilih jadwal layanan di kantor imigrasi. Jadi, saya bisa menyesuaikan waktu tempuh perjalanan dari Tana Toraja. 

Pengajuan permohonan paspor terkirim setelah saya memastikan semua data benar. Langsung muncul di beranda aplikasi notifikasi pengajuan yang memuat nama, jumlah pemohon, tanggal kedatangan, jam kedatangan dan status (menunggu pembayaran atau sudah terbayar). 

Nah, satu lagi yang istimewa dari penggunaan M-PASPOR ini. Pembayaran biaya administrasi pembuatan paspor langsung dilakukan setelah pengajuan permohonan paspor berhasil dan mendapatkan kode billing. Pembayarannya non tunai. Bisa lewat ATM, M-Banking atau internet banking. 

Saya membayar sebesar Rp 1.650.000, dengan rincian biaya paspor elektronik Rp. 650.000 dan biaya percepatan paspor Rp. 1.000.000. Paspor elektronik sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan paspor biasa, hanya saja saya memilihnya karena memiliki smart chip dan fasilitas pendukung lainnya. Lalu, saya memilih layanan percepatan paspor mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh dari Tana Toraja jika harus melakukan perjalanan bolak-balik.

Sesuai dengan informasi di aplikasi M-PASPOR, jadwal antrian saya pukul 10:01-11:00. Informasi detailnya pun dikirimkan lewat email yang saya gunakan membuat akun. Saya diminta untuk hadir 30 menit sebelum sesi yang saya pilih. 

Jarak kota Makale menuju kota Palopo kurang lebih 80 km, ditempuh sekitar 2 jam lebih selama tidak ada hambatan perjalanan, seperti macet dan longsor. Artinya, saya wajib ada di kota Palopo paling lambat jam 9:30 pagi. Saya berangkat tepat pukul 7 pagi dari kota Makale dan tiba di kantor imigrasi Palopo pukul 9 lewat beberapa menit. 

Suasana lengang halaman Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo menyambut saya. Halamannya bersih dan asri dengan perpaduan pepohonan dan pohon kelapa.  Ada dua petugas keamanan di pos depan, beberapa mobil terparkir dan hanya satu-dua orang saja yang lalu lalang membawa map. 

Mobil saya parkir di bahu jalan. Saya memilih jalan kaki masuk halaman kantor imigrasi. Saya langsung tertarik dengan simbol dan tanda drop point disabilitas (jalur bertanda khusus). Pihak kantor imigrasi juga menyediakan fasilitas kursi roda di sana. Fasilitas ini disediakan di depan pintu masuk kantor.

Selanjutnya, saya menengok pintu masuk ruangan, ternyata ramai di dalam. Para pengunjung duduk tertib di bangku dan kursi yang tersedia. Saya tak langsung menuju loket. Saya berkeliling kantor sejenak. Di sisi timur kantor terdapat loket pengambilan paspor. Suasana masih lengang. Bersih dan tersedia terminal mini dan sederet bangku. Di sana juga ada bilik toilet yang sangat bersih.

Tepat pukul 9:30 saya masuk ke ruangan. Pas di depan pintu langsung disambut dengan wahana mini permainan balita. Selain itu, tersedia Ruang Laktasi (Nursery Room) bagi ibu menyusui. Bersebelahan dengan tempat bermain anak yang diberi nama Ruang Ibu. Jadi, jika membawa anak balita, tersedia tempat bermain buat mereka sambil ditunggui orang tuanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun