3. Tunjukkan data yang merupakan pencapaian terbaik di sekolah tanpa memojokkan orang lain. Berbagi cerita hasil praktik baik jauh lebih elegan dibanding mengomentari.Â
4. Hindari konfrontasi langsung dengan rekan yang cemburu.Â
Berdebat secara face to face tak akan menyelesaikan dilema cemburu, justru makin melebarkan "persaingan". Jika memungkinkan, ada waktu khusus yang santai yang bisa dimanfaatkan sebagai pertemuan empat mata untuk mencari latar belakang kecemburuan dan sebisa mungkin meluruskan kondisi yang sebenarnya.Â
5. Menunjukkan komitmen bahwa apa yang ada pada diri, entah tugas tambahan atau jabatan adalah tanggung jawab sementara yang dititipkan. Akan ada regenerasi, perubahan dan roling secara berkala sehingga setiap orang akan memiliki peluang yang sama.
6. Tetap merangkul rekan yang jealous dalam mengangkat pekerjaan, tidak membedakannya dengan rekan kerja yang lain. Dengan harapan suatu saat nanti, rekan bisa menerima kondisi yang sebenarnya.Â
7. Perkuat keimanan dengan banyak berdoa dan beribadah. Seberat apapun masalah, dengan berdoa, jiwa akan tenang dan mendapat petunjuk dariNya.Â
Lingkungan kerja adalah rumah kedua setelah tempat tinggal. Rekan kerja adalah saudara terdekat di luar saudara kandung. Mereka memiliki keunikannya masing-masing, termasuk motivasi kerja yang berbeda.Â
Tidak semua orang telah memiliki gelas yang penuh air pengalaman dan solusi. Isi gelas akan selalu berkurang karena dibutuhkan dan akan selalu bertambah karena pengalaman. Air dalam gelas pun tak selamanya jernih dan bening. Ada kalanya sedikit keruh karena sumber air tanah yang terganggu musim hujan.Â
Bijak, bersyukur dan selalu bahagia menatap lingkungan kerja yang menantang adalah sikap sederhana yang perlu dimiliki.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H