Harga yang mahal ditengarai menjadi kurang lakunya kain tenun Simbuang di pasar Toraja. Berbeda dengan kain tenun Sa'dan yang telah memiliki versi digital printing yang murah dari sisi harga.Â
Saat ini saya masih memesan satu sarung dari tenun Simbuang pada salah satu penenun di sana. Warna merah dengan bintik kuning keemasan. Menurut perkiraannya, sekitar bulan Februari tahun depan, sarungnya sudah siap pakai. Saya juga mengikuti kisaran harga yang ditetapkan nantinya.Â
Meskipun mahal, kain tenun Simbuang tetaplah primadona bagi warga Tana Toraja. Termasuk untuk saya. Karena kain tenun ini kebanggaan Toraja, maka wajiblah bagi saya untuk melestarikan kain Simbuang dengan membeli produk ini agar lestari dan menjadi produk berkelanjutan di Tana Toraja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H