Saya pun menyapa seorang ibu yang sementara membakar jerami dan bertanya arah jalan ke Simbuang. Ia mengatakan pada saya untuk selalu mengambil jalan lebar dan hindari mengambil jalan ke kanan. Pertanyaan saya pun mengarah ke durasi waktu. Sang ibu tertawa, bahwa saya akan tiba di Simbuang malam hari karena perjalanan masih jauh. Saya pun ikut tertawa dan segera tersadar bahwa saya masih ada di Kecamatan Bonggakaradeng, batas Kecamatan Simbuang sendiri masih jauh.Â
Kampung Sandangan juga adalah kompleks perkampungan terakhir sebelum masuk ke kawasan hutan pinus dan jalur pegunungan menuju Simbuang. Jalan sedikit sempit namun sudah dirabat beton, meskipun ada yang telah rusak dan perlu hati-hati untuk melewatinya. Jaringan internet dan telpon masih ada dengan layanan dari Telkomsel. Ada tower Base Transceiver Station (BTS) yang belum beroperasi, milik Indosat. Menurut informasi, BTS Indosat ini juga sudah dibangun di Simbuang. Â
Hutan sudah nampak di depan, tak ada rumah lagi, tak ada kendaraan dan tak ada pula orang yang saya temui di jalan. Hanya ada beberapa kerbau, sapi dan anjing yang sempat menoleh ke saya. Suara khas burung-burung hutan dan gemerisik dedaunanlah yang menemani perjalanan saya selanjutnya.Â
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H