Sebelum ada pendeta yang dipanggil oleh jemaat / klasis, pelaksanaan sakramen dilayani oleh Zending Resort Sangalla' / Makale atau salah seorang yang diminta oleh pendeta Resort. Setelah Gandangbatu menjadi calon jemaat pada tahun 1926, kemudian menjadi jemaat pada tahun itu juga (1926), kemudian menyusul Jemaat Langso dan Jemaat Buntu (pada masa kekacauan kedua jemaat tersebut hialng, tetapi kemudian muncul kembali).
Dalam perkembangan Jemaat Gandangbatu selanjutnya tidak bisa dipisahkan dari kehadiran bapak guru O. Pagiling (meninggal 5-4-1994 di Makale pada usia 94 tahun) yang telah sunguh -- sungguh  setia melayani jemaat Gandangbatu sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya. Beliau ini menggantikan bapak M.L. Sampe yang dipindahkan ke Mappa'.
Pad masa puncak gangguan keamanan di Sulawesi Selatan, khususnya di Gandangbatu pada sekitar tahun 1953, desa ini ditinggalkan oleh penduduknya dan pergi mengungsi ke daerah Duri  (Kabupaten Enrekang) dan sebagian besar ke bagian Utara, Sillanan bahkan ke Makale. Saat itu warga jemaat terpencar dan mereka beribadah di gua -- gua batu atau di bawah pohon, namun sangatlah disyukuri pada masa -- masa sulit itu justru bertambah pengikut Kristus yang sangat pesat (sering terjadi pembaptisan massal).
Mereka mengungsi ke bagian utara bahu membahu dengan pihak keamanan melawan keganasan gerombolan pada saat itu. Sementara yang mengungsi ke bagian selatan menyusup kembali sedikit demi sedikit ke utara bergabung dengan saudara -- saudaranya.Â
Lambat laun, Gandangbatu mulai dihuni kembali. Â Tetapi sayangnya musibah lebih hebat kembali terjadi, karena pada tanggal 6 Juni 1954 pukul 06.00 seluruh Desa Gandangbatu dibumihanguskan oleh gerombolan termasuk gedung -- gedung gereja dan sekolah.
Semua kejadian ini sama sekali tidak menjadikan warga jemaat putus asa. Mereka terus bekerja sama dengan pihak keamanan dan oleh karena pertolongan dan karunia Tuhan, tahun 1964 Desa Gandangbatu hampir seluruhnya telah kembali didiami oleh warga. Sekolah -- sekolah dibuka kembali dan banyak sekolah dibuka oleh Yayasan Perguruan Kristen Toraja (YPKT) yang sekarang ini banyak yang telah berubah status menjadi sekolah negeri.
Kemudian, pada tanggal 1 Januari 1966 telah lahir 8 jemaat, dimana calon jemaat (cabang kebaktian) didewasakan, yaitu Cabang Kebaktian Kaduaja, To'Kalo', Tambuli, Kondongan, Tampapute, Gari dan To'Bena'.
100 Tahun Injil Masuk Gandangbatu dalam Foto