Peserta didik diharuskan untuk membawa Al – Qur’an beserta alat tulis (buku, pensil, penghapus, dan lainnya).
Landasan Teori atau Pendekatan
Tahapan kedua ini termasuk dalam ranah teori pertama yang berpegang pada satu pendekatan pembelajaran yakni pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). Pendekatan pembelajaran tersebut menjadi sangat penting karena peserta didik dituntut untuk aktif dalam berlangsungnya pembelajaran. Hal ini agar peserta didik lebih cepat mudah untuk memahami Al – Qur’an dengan menggunakan metode manhaji. Peserta didik diarahkan oleh pendampingnya (ustad/ustadzah) selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi pada langkah pertama peserta didik diajak untuk membaca ayat Al – Qur’an dan kemudian menerjermahkan ayat yang telah dibaca, langkah terakhir peserta didik disuruh untuk menjelaskan makna dari isi kandungan ayat Al – Qur’an tersebut.
Sintaks Metode
Adapun tiga langkah – langkah pembelajaran dalam sintaks metode manhaji yang dikemukakan oleh Muhammad Anas Adnan, yaitu:
Analitik, berikut adalah langkah pertama yang dibagi dalam tiga tahapan, diantaranya yaitu:
1. Membaca : tahap pertama pembelajaran yang dilakukan pendidik adalah membaca ayat suci Al – Qur’an. Kemudian peserta didik mengikuti yang disampaikan pendidik dan proses ini harus dilakukan secara berulang – ulang atau berkali - kali agar peserta didik mudah mengingat sehingga mereka cepat bisa membaca Al – Qur’an.
2. Menerjemahkan : tahap kedua pendidik menerjemahkan atau mengartikan setiap kata per kata pada setiap ayat Al – Qur’an, selanjutnya peserta didik menirukannya. Pendidik menyuruh peserta didik untuk mengulangi berkali – kali terjemah dan arti setiap kata per kata ayat Al – Qur’an sampai mereka hafal.
3. Memahami : tahap ketiga pendidik mengajarkan peserta didik dengan tujuan agar dapat memahami makna ayat Al – Qur’an per kata. Dengan hal ini peserta didik tidak salah dalam memahami makna satu ayat atau kata per kata pada ayat Al – Qur’an. Pendidik sebaiknya dapat menyampaikan asbabun nuzul apabila terdapat pembahasan pada ayat Al – Qur’an yang memiliki sebab turunnya.
Sintetik, langkah kedua merupakan proses belajar pada tahap analitik
. Tahap analitik adalah seorang pendidik menerangkan dan mengajak peserta didik untuk memahami Al – Qur’an. Maksudnya adalah memahami antara terjemah dan makna ayat Al – Qur’an, jadi peserta didik dapat memahami apakah ada hubungan diantara keduanya.