Mohon tunggu...
Ovi Wulandari
Ovi Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan Metode Manhaji

23 Oktober 2021   12:58 Diperbarui: 23 Oktober 2021   13:06 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peserta didik diharuskan untuk membawa Al – Qur’an beserta alat tulis (buku, pensil, penghapus, dan lainnya).

Landasan Teori atau Pendekatan

Tahapan kedua ini termasuk dalam ranah teori pertama yang berpegang pada satu pendekatan pembelajaran yakni pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). Pendekatan pembelajaran tersebut menjadi sangat penting karena peserta didik dituntut untuk aktif dalam berlangsungnya pembelajaran. Hal ini agar peserta didik lebih cepat mudah untuk memahami Al – Qur’an dengan menggunakan metode manhaji. Peserta didik diarahkan oleh pendampingnya (ustad/ustadzah) selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi pada langkah pertama peserta didik diajak untuk membaca ayat Al – Qur’an dan kemudian menerjermahkan ayat yang telah dibaca, langkah terakhir peserta didik disuruh untuk menjelaskan makna dari isi kandungan ayat Al – Qur’an tersebut.

Sintaks Metode

Adapun tiga langkah – langkah pembelajaran dalam sintaks metode manhaji yang dikemukakan oleh Muhammad Anas Adnan, yaitu:

Analitik, berikut adalah langkah pertama yang dibagi dalam tiga tahapan, diantaranya yaitu:

1. Membaca : tahap pertama pembelajaran yang dilakukan pendidik adalah membaca ayat suci Al – Qur’an. Kemudian peserta didik mengikuti yang disampaikan pendidik dan proses ini harus dilakukan secara berulang – ulang atau berkali - kali agar peserta didik mudah mengingat sehingga mereka cepat bisa membaca Al – Qur’an.

2. Menerjemahkan : tahap kedua pendidik menerjemahkan atau mengartikan setiap kata per kata pada setiap ayat Al – Qur’an, selanjutnya peserta didik menirukannya. Pendidik menyuruh peserta didik untuk mengulangi berkali – kali terjemah dan arti setiap kata per kata ayat Al – Qur’an sampai mereka hafal.

3. Memahami : tahap ketiga pendidik mengajarkan peserta didik dengan tujuan agar dapat memahami makna ayat Al – Qur’an per kata. Dengan hal ini peserta didik tidak salah dalam memahami makna satu ayat atau kata per kata pada ayat Al – Qur’an. Pendidik sebaiknya dapat menyampaikan asbabun nuzul apabila terdapat pembahasan pada ayat Al – Qur’an yang memiliki sebab turunnya.

Sintetik, langkah kedua merupakan proses belajar pada tahap analitik

. Tahap analitik adalah seorang pendidik menerangkan dan mengajak peserta didik untuk memahami Al – Qur’an. Maksudnya adalah memahami antara terjemah dan makna ayat Al – Qur’an, jadi peserta didik dapat memahami apakah ada hubungan diantara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun