Mohon tunggu...
Ovi Wulandari
Ovi Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan Metode Manhaji

23 Oktober 2021   12:58 Diperbarui: 23 Oktober 2021   13:06 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Evaluasi, langkah ketiga merupakan langkah penilaian proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan metode manhaji, atau bisa disebut dengan langkah evaluasi yakni mengukur tingkat kemampuan peserta didik selama proses pembelajaran. Bentuk penilaian tersebut menggunakan tes lisan. Penilaian ini dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. Pelaksanaanya dapat dilakukan sebelum proses pembelajaran (pre test) maupun selesai proses pembelajaran (past test).

Metode manhaji memiliki tujuh aspek kelebihan atau keunggulan dari beberapa metode terjemah Al – Qur’an yang lainnya. Dan dari setiap kelebihan metode pasti ada kelemahan atau kekurangannya, maka adapun beberapa kelebihan dan kelemahan metode manhaji, diantaranya yaitu :

Segi metode, metode manhaji dilakukan dengan sesuai langkah – langkah dari yang termudah hingga ke sulit, artinya metode manhaji ini digunakan secara berututan dalam memahami Al – Qur’an sehingga peserta didik dapat lebih mudah untuk memahaminya. Penggunaannya dimulai dari Juz I terlebih dahulu hingga Juz II, Juz III dan Juz IV. Sedangkan kelemahannya, kurang atau bahkan tidak terdapat alat bantu atau media dalam pembelajaran. Dalam metode manhaji ini sumber hanya berupa buku panduan dari juz satu sampai juz empat.

Segi belajar, dengan metode manhaji peserta didik dapat menempuh materi dalam waktu singkat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, artinya peserta didik hanya mengkaji IV Juz saja dalam waktu yang relative singkat, meskipun mereka yang pengetahuan Bahasa Arab dan Al – Qur’an 0% mereka sudah dapat memahami ayat – ayat Al – Qur’an.

Segi kelembagaan, metode manhaji menerima peserta didik yang tidak pernah mondok di pesantren. Metode manhaji ini memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar mempelajari dan memahami ayat Al – Qur’an beserta Bahasa Arab dengan mudah dan cepat tanpa harus mondok.

Segi sistem, sistem pembelajaran pada metode manhaji ini lebih efektif untuk digunakan karena pada setiap ruangan batas maksimal hanya diikuti 15 peserta didik saja dengan panduan Ustadzah maupun Ustad. Dengan hal ini peserta didik akan lebih mudah untuk menerima materi secara maksimal, karena dalam sistem metode manhaji peserta didik akan mempraktekkan mengartikan ayat Al – Qur’an melalui kajian arti kata – katanya.

Segi peserta, metode manhaji dapat digunakan pada peserta didik yang berumur 14 – 15 tahun keatas, hal tersebut sangat revelan karena pada usia tersebut peserta didik sudah dapat diajak berfikir dan menganalisa suatu hal. Namun dengan demikan bukan berarti peserta didik yang berumur dibawah 14 tahun tidak bisa, akan tetapi pada usia tersebut belum dapat menjangkau dengan sempurna, karena masih dalam taraf mengaji Al – Qur’an belum mengkaji. Sedangkan kelemahannya, Metode manhaji ini kurang cocok atau kurang efektif digunakan pada peserta didik yang dibawah umur 14 tahun, namun bukan berarti tidak dapat digunakan, hanya saja kurang relevan untuk digunakan pada usia tersebut. Karena Muhammad Adnan Anas mengatakan bahwa dalam memahafi Al – Qur’an ditujukan kepada peserta didik yang dewasa atau remaja, dengan hal ini peserta didik yang dibawah umur 14 tahun belum tentu mampu memahami Nya, namun sudah dapat mengetahuinya saja.

Segi waktu, metode manhaji dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan kemauan dan keperluan peserta didik tersebut. Jadi waktu pelaksanaan pembelajaran terjemah Al – Qur’an dapat dilakukan secara bebas atau fleksibel, artinya dapat menyesuaikan diri secara tepat dan mudah, tergantung pada pada situasi dan kondisinya.

Segi praktis, pembelajaran dengan menggunakan metode manhaji mengaplikasikan atau menerapkan integritas materi terjemah ayat – ayat Al – Qur’an dengan menggunakan materi bahasa arab . Jadi metode manhaji ini menyajikan ayat – ayat Al – Qur’an dengan menguraikan bahasa arabnya. Dengan hal ini peserta didik harus mempelajari bahasa arab terlebih dahulu, kemudian mempelajari Al – Qur’an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun