"Wahahahah..."
Nurul tak merespon tawaku. Serius rupanya dia. Sedang tak ingin tertawa. Aku membayangkan dia merenggut dan manyun di depanku, bagaimana rasanya jika ada anak gadis remaja begitu di depanku.
"Cinta monyet itu...." aku tulis begitu mencoba mengetahui level keseriusannya.
Masih tak ada respon. Aku mulai yakin sekarang bahwa pertanyaannya memang serius.
"Kamu tuch  mau tanya minta izin Abi agar kamu menerima cowok itu atau memberitahu Abi ?" Aku yakin dia mengerti arah pertanyaanku. Jika hanya memberitahu artinya ia sudah menerima pernyataan cinta cowoknya, jika meminta izin berarti keputusan menerima atau menolak cinta cowoknya diserahkan padaku, Abinya.
"Memberi izin sekaligus memberitahu" respon Nurul dengan cepat.
"Gantheng, Bi. Lumayan..." tulis Nurul lagi dengan cepat
"Beuuuhhh..." jawabku.
"Abi mau lihat fotonya?"
"Boleh"
"Tuch Bi, ditembak cowok..!" tulis Nurul