Kusangka kau hamburkan nestapa
kusangka kau menderaskan hujan doa
Yang memberikan keteduhan yang sempurna
Yang memberikan perlindungan penatnya rasa
Kusangka kau pergi mengikut arus samudra biru
kusangka kau menimbun hamparan rindu
dimana aku bisa menyibakkan dahaga nestapa
Memanggilkan kembali lenyapnya rasa percaya
Kusangka kau meninggalkan sunyi
Tak dinyana kau berlari mendesakkan perih hati
Tak dinyana kau menikamkan pisau derita
Membuatku kehabisan darah tak berdaya
Aku yang biasanya pintar berkata-kata
memintal tenunan bait-bait prosa
kini aku terdiam membisu lidah kelu
sementara ragaku tegak kaku bagai dipaku
aku yang biasanya angkuh bersikukuh
mendadak aroganku lolos meluluh
aku yang biasanya kuasa tahankan rindu dendam
sontak menumpahkan rasa yang terpendam
ooohhhh lautan cinta
kini menghambur kembali
mendinginkan nyerinya pedih peri
menghapuskan derita yang lama tersangga
oooohh permadani derita
yang terhampar bersama hari-hari
sedetik berkemas menghendak pergi
seakan benci tak mau lagi melekat lagi
ooohhhh lautan cinta
kembali mengobarkan api asmara
melesakkan birahi yang tertunda
melemaskan syaraf yang keras membaja
aku pun berkata “maafkan sangka ini
membuatku buta membelenggu raga
membuatku tuli membenamkan nurani
membuatku tak peka memandirkan jiwa”
“kubenamkan sangkamu” bisikmu membelai telingaku
Aku yang lelah tak kuasa sendiri duduk diam menanti
Hadirmu tak tentu membuat ragaku jemu membeku
Tak sadar kuhanyutkan diri dalam jilatan neraka cinta
Jiwaku yang juga lelah tak lagi kuasa mendengarkan
Ragaku yang telanjur bmembaja sulit dilelehkan
Cakrawala ragu menyelinap bersembunyi di bilik nurani
Sanggupkah jilatan neraka cinta kupadamkan kuselimuti?
Sayup sayup sang peri bijak bestari menasehatkan
Bumikan cintamu dari tingginya langit keinginan
Menjadi cinta suci yang tulus memberikan
Agar cintamu selalu dalam keabadian
-------mw-------
*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
**) Puisi buat sahabatku “MP” yang selalu datang memberikan rasa optimis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H