Membuatku kehabisan darah tak berdaya
Aku yang biasanya pintar berkata-kata
memintal tenunan bait-bait prosa
kini aku terdiam membisu lidah kelu
sementara ragaku tegak kaku bagai dipaku
aku yang biasanya angkuh bersikukuh
mendadak aroganku lolos meluluh
aku yang biasanya kuasa tahankan rindu dendam
sontak menumpahkan rasa yang terpendam
ooohhhh lautan cinta
kini menghambur kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!