Untuk mengatasi penolakan, kita harus membuka pikiran kita dengan kenyataan bahwa hal-hal buruk, dan bahkan tidak adil atau salah bisa terjadi kapanpun pada siapapun, dan bahwa kita harus siap .. " Ups.. gue dipecat.. gue udah ngga punya kerjaan lagi sekarang"...
Jangan membohongi diri dan berpura2 Â bahwa kita " hmm anggep aja lagi liburan" - lebih buruk lagi -Â berakting didepan semua orang dirumah dengan tetap pakai baju kerja .. kemudian nongkrong di cafe seharian ... ini yang membuat kita menjadi makin tenggelam di tahapan ini.. awas jangan buang waktu di stage ini ..
Tahap Dua: Anger...Kemarahan
Setelah kita melewati kejutan awal kehilangan pekerjaan , kita mungkin mulai merasa sangat marah - marah pada diri sendiri, atasan , perusahaan , atau ekonomi secara umum. padahal kita sudah bekerja keras dan "memberikan segalanya untuk pekerjaan " ,bisa jadi kita juga marah pada keluarga dan teman-teman juga.
Hal ini dapat menjadi salah satu tahapan yang paling sulit, terutama bagi orang-orang di sekitar kita. Jika kemarahan kita menyebabkan kita memperlakukan orang lain secara buruk,Menyakiti orang yang kita cintai - dan mencintai kita- akan mendorong mereka pergi, dan membuat kita merasa lebih buruk lebih terpuruk.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengekspresikan emosi . Ini tidak berarti harus mulai menendang dan berteriakatau bakar2 rumah. caranya harus sehat ..bicarakan dengan keluarga dan teman-teman, atau sahabat.mereka bisa memberi kita masukan dan sedikit "ruangan"Â yang kita butuhkan untuk bergerak melewati perasaan marah.... -jangan cari orang "negatif" untukcurhat ya..-
Tahap Tiga: Bargaining
Setelah "Adem" , kita mungkin mulai tawar-menawar dengan diri sendiri atau dengan perusahaan... dengan harapan pekerjaan kita yang hilang -didalamnya berarti juga penghasilan- bisa tergantikan "entah bagaimanapun caranya".
Biasanya kita mengambil jalan praktis, Misalnya, kita mungkin kembali ke bos dan menawarkan untuk bekerja dengan gaji yang lebih sedikit, atau mungkin menawarkan untuk bekerja paruh-waktu...atau menawarkan diri sebagai trainer bagi karyawan baru.
Tawar menawar seperti ini hampir selalu sia-sia. Gambarannya seperti mencoba untuk naik kapal yang siap berlayar , satu kaki di atas kapal dan satu kaki di dermaga. Berada dalam posisi itu hanya akan membuat kita tersebur kelaut.
Untuk mengatasi tahap ini, sadarilah apa yang Anda lakukan dan apa yang seharusnya dilakukan. kumpulkan energi dan berfokuslah untuk melanjutkan hidup " life goes on"