MERDEKA
Kata merdeka berasal dari bahasa Sansekerta maharddhika yang berartirahib/biku atau keramat, sangat bijaksana/ alim. Pengertian tersebut sering pula dikaitkandengan kesucian yang melekat dalam diri sang biku. Â Dalam konteks demikian, merdeka atau kemerdekaan adalah fitrah manusiadimanapun dan kapanpun. Bahwa masih ada individu/ rakyat yang belum merdekasama halnya dengan dehumanisasi kemerdekaan itu sendiri. Legal-formal atau politis- yuridis Indonesia memang sudah merdeka.Â
Dalam hasil pencarian KBBI daring kata  merdeka memiliki beberapa pengertian dan makna dalam pemakaiannya
mer.de.ka /mrdka/
Tesaurus
- a bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri: sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah --
- a tidak terkena atau lepas dari tuntutan: -- dari tuntutan penjara seumur hidup
- a tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa
contoh: 'majalah mingguan merdeka boleh berbuat dengan merdeka'
Menteri Pendidikan dan Kebudayan dalam pidatonya memperingati Hari Guru Nasional(Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 2019) menjelaskan konsep "MerdekaBelajar", yang merupakan kebebasan berpikir dan kebebasan berinovasi. Esensi utamakemerdekaan berpikir, yaitu berada pada pendidik. Tanpa terjadi pada pendidik, maka tidakmungkin terjadi pada murid. Â Menteri Nadiem mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, kata Nadiem, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.
Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antara wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Â Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting. Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik.
Kurikulum baru ini, memiliki perbedaan secara khusus di tiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga jenjang sekolah menengah atas, berikut penjelasannya:
1. Sekolah Dasar
Perbedaan di Sekolah Dasar Pada kurikulum 2013 untuk sekolah dasar, terdapat pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS. Sedangkan, pada kurikulum prototipe, kedua mata pelajaran ini digabung menjadi satu mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tujuan sebagai persiapan ketika siswa melanjutkan pendidikan di level sekolah menengah pertama (SMP).