Bagi para pekerja seperti kami kemungkinan untuk terkena sakit jantung dan penyakit dibawa mati lainnya mungkin propabilitasnya lebih besar. Sering begadang menjaga kolam agar tidak dimasuki biawak. Sering begadang ketika musim kemarau menjaga agar air pasokan ke kandang ayam tidak habis, kalau musim hujan menjaga agar ruang ayam tetap hangat.
Makan tak teratur hanya minum kopi yang teratur bahkan terkadang sampai over dosis. Kopi sahabat yang memang setia menemani selain tentunya bagi teman man teman sebatang rokok.
Lapor KPAI, di dusun itu anak dibawah umur merokok itu biasa sekali. Padahal tidak ada Beasiswa Djarum. Sudah dilarang tapi ya begitu deh. Mereka pandai sembunyi untuk menikmati nikotin dan racun lainnya yang bisa merusak tubuhnya. Walau gambar dibungkus rokok seram, cuma ya masih lancar jaya.
Kalau turun gunung dari kebun, kandang dan kolam banyak sekali kopi kiwari yang tersebar merata di Pagar Alam. Sebuah kepingan surga yang sudah mulai terpapar oleh sampah di selokan dan juga di saluran irigasi.
Menikmati kopi kiwari di puncak Bukit Barisan Sumatra itu bikin kangen. Ada warung kopi di depan Pabrik Teh Gunung Dempo, di depan Lapangan Merdeka, di kawasan Dempo reokan malah ada dua warung kopi kiwari, ada juga di kaki Gunung Dempo di tangga 2001 tepatnya di Villa Gunung Gare.
Kalau mau minum kopi susu siang maka pilihlah warung kopi di depan Pabrik Teh Gunung Dempo. Suasana sejuk dan lanskap kota terlihat dari atas. Â Di sini makanan ringan tradisional juga banyak. Ada juga model kriuk yang legendaris.
Minum kopi susu di Villa Gunung Gare pemandangan langsung ke Gunung Dempo. Ada pisang goreng, ada ubi goreng. Suasananya adem dan tenang. Memandang Gunung Dempo disinari matahari menjelang sore.
Malam hari di sini epik karena sinar gemerlap lampu di perkampungan di atas Gunung Dempo terlihat. Terang tidak tetapi titik-titik cahaya itu seperti kunang-kunang yang tak mau beranjak dari gelapnya perkebunan teh.
Warung kopi di depan Pabrik Teh Gunung Dempo memang menjadi semacam paradoks, di depan pabrik teh, eh kitanya minum kopi pahit ataupun kopi susu. Tapi itulah suasananya. Saya sepertinya membeli kopi susu sekaligus suasana.
Kopi susunya ngangenin. Bisa manis, bisa juga tidak terlalu manis karena mbaknya yang meracik sudah manis dan yang ngopi hitam manis.
Ngopi susu di Bedur di kawasan Dempo Reokan rasanya pas. Pas di lidah dan pas juga di kantong. Kopi susu di Bedur bisa keras sekeras rasa kopi, ada sedikit rasa susu ataupun susunya yang keras kopinya yang menjadi semacam manis-manis pahit. Kalau bisa juga ditambah kreamer sedikit untuk menambah rasa gurih. Cuma biasanya di sini lebih senang minum kopi susu. Susunya yang berasa keras dengan latar susu.