Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Cinta, Kerja dan Pengabdian

4 Juli 2018   07:21 Diperbarui: 4 Juli 2018   08:09 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pramesh di malam pertama aku menginap, menungguiku di ruang praktek. Satu hal yang membuatku luruh adalah ketika tangan halusnya menyuapiku. Awalnya aku menolak.

"Tidak mau makan disuapi oleh tanganku? Apakah malu sama aku ?" tanyanya.

Aku mengangguk pelan

"Oh... Mungkin maunya  disuapi oleh suster yang cantik ya.  Aku carikan ya...!".

Aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat tanda protes, eh... aku malah tambah jadi semakin pusing.

Akhirnya aku cuma bisa membuka mulut. Di malam kedua, tubuhku semakin baik. Pramesh pun tersenyum.

"Aku tahu kau akan berjuang bersamaku. Aku tahu kau akan sembuh. Kalau kau di rumah sakit kabupaten, aku pasti tak akan tenang bekerja di sini".

Malam itu diantara suara jangkrik dan binatang malam, aku mendengar doa-doa lirih dilantunkannya di pinggir tempat tidurku. Kepala yang berambut ikal itu diletakkan di atas bantal samping tempat tidurku.

Subuh, aku berusaha bangun. Dan menggerakkan tubuhku. Pramesh pun kubangunkan.

"Pagi cinta".

"Mandilah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun