Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Cinta, Kerja dan Pengabdian

4 Juli 2018   07:21 Diperbarui: 4 Juli 2018   08:09 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara sadar dan tidak. Aku kemudian mengingat, peristiwa indah di tepian Sungai Sembilang waktu itu.

"Apa yang membuatmu senang di daerah perairan dan berawa,  banyak buaya muara pula," kataku sambil memandangi ombak Selat Sumatra.

"Aku suka di sini. Aku ingin mengabdikan diriku di daerah terpencil. Aku kuliah di universitas negeri. Kuliahku disubsidi oleh pemerintah. Aku sadar aku harus bayar hutang pada Negara. Kalaupun itu salah, aku masih punya cerita untuk anak-anakku. Kalau emaknya pernah tinggal dan mengabdi di pesisir Timur Sumatra," kata Prameshwari.

Di Pesisir Timur Sumatra, Sumatra Selatan, tidak ada pantai, yang ada adalah lumpur kalau surut dan buaya muara kalau pasang. Kalau mau bermain di lumpur juga harus hati-hati. Bisa-bisa kita dikejar anak buaya muara yang sedang bermain di lumpur atau tersedot masuk di tanah labil atau dalam bahasa setempat di sebut tanah goyang.

Pramesh termasuk dokter perempuan yang nekad. Pernah dirinya dan perawatnya harus berjibaku membawa seorang pasien ke Rumah Sakit Umum di Palembang (RSUP) gara-gara terkena sutil**)  masak yang menancap di pipi bagian atas, persis di bawah mata.

"Waduh... jadi obat apa dirimu berikan sebagai pertolongan pertama?" tanyaku

"Obat pertama yang aku berikan pada pasien bukan amoksicilin tapi doa-cilin," sahutnya sambil  nyengir.

Jalanan desa yang berlumpur waktu itu dan juga Jalan Lintas Sumatra yang berlobang dilalui dengan sabar dan doa. Ambulan sampai ke UGD RSUP. Mobil dimatikan dan bergegas mengantar pasien, sementara perawat bertugas untuk memindahkan ambulans agar tidak mengganggu mobil yang akan ke UGD.

Pasien berhasil ditangani dengan baik dan ketika keluar UGD ternyata ambulans masih nangkring tepat di depan UGD.

"Kok ambulans belum dipindahkan ke parkiran?"

"Akinya soak. Distarter  idak  mau  idup,  Dokter...," kata perawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun