"Aku kangen padamu nak. Aku kangen karena pada saat itu kau memberi senyum pada ibumu dan aku. Ibumu menjadi perempuan yang sempurna,".
Perempuan tua itu ternyata bisa membaca hati orang. Padahal aku dulu sering bilang, "dalam hati siapa yang tahu".
Terimakasih perempuan tua peziarah kubur.
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!