Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wangi Itu Membuka Tabir Perjalanan

4 Juni 2018   00:31 Diperbarui: 4 Juni 2018   00:37 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siku Cinta I Foto: OtnasusidE

Semilir angin pegunungan yang sejuk, membuatku nyaman sekaligus tercekat, harum lembut minyak wangi yang sangat kukenal membuatku berdiri mematung. Otakku berusaha secepat kilat untuk menggali memori wangi yang kurasa sangat kukenal.

Clinique.

Perempuan itupun dengan cepat berdiri tegak dan menghadapku.

"Selamat sore sayangku," kata si perempuan.

Aku pun terdiam. Tercekat. Tersenyum. Luruhlah dengkulku.

Tergelak.

"Ibu memang nakal," kataku sambil memeluk dan mencium keningnya.

Perempuan yang sudah melahirkan tiga anak untukku dan membesarkannya dengan perjuangan yang sangat berat itupun tersenyum. Dirinya cuma menundukkan kepala, memejamkan matanya dan memasrahkan keningnya kukecup dengan lembut. Temaram lampu di pinggiran kolam renang karena hari menjelang malam membuat suasana semakin mesra menghapus semua galauku.

Dan aku tak mau memikirkan bagaimana dirinya mengatur segala kemungkinan untuk datang terlebih dulu daripada diriku.

Istriku berbisik di telingaku, "Aku minta beberapa malammu. Mari kita sembunyi dari dunia. Hanya kita berdua."

"Aku minta temanku untuk mengurusi warung.  No  phone  call  dari siapapun, juga dari anak-anak, kecuali  emergency".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun