Sebenarnya yang paling baik adalah sudahlah nggak usah nonton video porno.  Lah wong kita saja bisa buat porno dengan istri suami sendiri. Ngapain pula nyari-nyari anak sebuah universitas yang dulu heboh atau nyari-nyari artis yang  hik  hik  hik gagal maju.
Paling enak mawas diri dan terbuka dengan istri suami, dengan anak-anak bimbinglah dengan pendidikan kesehatan reproduksi yang baik. Bertemanlah dengan anak.
Pemenang pertandingan ini adalah diri kita sendiri kalau kita mau terbuka pada perubahan dan kita mau menjadi lebih bijaksana menambah ilmu terhadap anak kita dan istri suami kita sendiri. Pemenang lainnya adalah orang yang memvideokan anak yang menonton video porno tersebut. Kuakui  tu orang jeli banget dan itu ini sebenarnya lonceng bagi kita, waspada, waspada.
Salam Kompasiana
![logo-terbaru-kompal-2018-5aaf9e26ab12ae4bf9749ce3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/19/logo-terbaru-kompal-2018-5aaf9e26ab12ae4bf9749ce3.jpg?t=o&v=555)