Aku bilang, "not my type."
Sambil memberikan emping buburnya padaku. Anak lelakiku mengangkat jempolnya.
"This is father and son talk. I love it," katanya.
Ingatanku mengenai sarapan bubur berdua dengan si bujang, menguak brondong nakal yang mengecewakan istriku. Aku tersenyum. Istriku kena batunya.
Ketika mendarat di Halim dari Atung Bungsu aku yang cuma membawa tas kamera langsung keluar. Celingukan sebentar aku menemukan istriku yang melambaikan tangannya.
"Mobil parkir di mana?" tanyaku bergegas menyeberang jalan.
"Tunggu. Anak-anak lagi makan Bakso Afung," kata istriku.
Baru kami mau ke arah mereka, terlihatlah tiga mata terdiri dari dua lelaki dan satu perempuan berjalan menghampiri kami. Dalam hatiku dulu, untung aku bisa merayu istriku untuk melahirkan tiga mata dari rahimnya. Dulu istriku cuma bilang mau melahirkan satu kali saja.
"Ayah makin hitam saja," kata Kakak.
"Makin gendut juga perutnya," kata Kevin.
"Bagi Ibu, adek yakin, Ayah tetap ganteng kok," kata Kayla sambil memelukku.