5.
Aku lelaki yang tak sempurna. Aku dulu memilihmu karena aku mencintaimu. Hingga kini pun aku mencintaimu. Aku mencintaimu apa adanya. Mungkin sudah karmaku.
6.
Paling tidak aku sudah pernah memutuskan untuk melamar dan menikahi seorang perempuan. Paling tidak aku tak pernah memberikan harapan pada para perempuan ketika bujang. Paling tidak aku sudah berani menjalani hidup dalam pernikahan.
7.
Sang istri yang khusuk menonton terlihat sangat antusias. Aku... Dua puluh tahunan bersama. Sang teman hidup pun bilang, “kau ini menggantungkan hidup.” Dosa-dosaku terus menumpuk. Sudahkah aku menjadi suami yang baik untuk istriku? Sudahkah aku menjadi bapak yang baik untuk anak-anakku? Sudahkah aku menjadi anak sholeh untuk kedua orangtuaku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H