Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[PAKAM1] Obat Kangen Palembang di Lahat

30 April 2016   09:43 Diperbarui: 30 April 2016   14:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eh, di sini ada lenggang. Lenggang ini, berbahan dasar pempek juga. Nah ini tidak direbus atau digoreng. Tetapi di panggang dengan daun pisang. Arang kayu biasanya menjadi bara yang mematangkan lenggang. Dibolak balik agar matangnya merata. Kuning telur yang dipanggang meleleh matang membuat, air liur pun meleleh pula. Glek glek glek.

pempek-3-57241b22d99373440573998e.jpg
pempek-3-57241b22d99373440573998e.jpg
Lenggang. Lihat kuning telur yang meleleh. Celeguk

Di beberapa tempat arang kayu yang sudah mulai susah dicari diganti dengan pemanggangan menggunakan tabung lemon alias gas 3 kg. Berdasarkan pengalaman, olahrasa, pemanggangan dengan gas dan bara arang berbeda. Bara arang yang lembut ketika mematangkan daun pisang dan asap yang keluar dari bara menambah rasa di lenggang. He he he he. Rasanya nyoooosssss.

Siang lalu karena mengejar Pakam 1 sekaligus ngobati kangen, makanlah kami di Pempek Wong Kito. Bersama Lae Nua, teman dari Sumut, kami pun nongkrong melahap pempek. Harganya bersahabat. Kurang dari 100 ribu rupiah untuk empat Teh Botol, sepuluh pempek kecil goreng garing, dua lenggang, dan dua srikaya. Makan nian kan. Lapaarrr. Ahhh, terobatilah kangen palembang di Lahat.

pempek-1-57241b919297733d05c771cd.jpg
pempek-1-57241b919297733d05c771cd.jpg
Srikaya. Manissss niiisssss. Penangkal pedas.

Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatera, Lahat

Salam KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun